PVMBG Ungkap Penyebab Banjir Lahar Dingin dari Erupsi Gunung Marapi

- 9 April 2024, 18:00 WIB
Kondisi daerah Bukik Batabuah, Kabupaten Agam yang rusak karena banjir lahar dingin Gunung Marapi pada Jumat (5/4)
Kondisi daerah Bukik Batabuah, Kabupaten Agam yang rusak karena banjir lahar dingin Gunung Marapi pada Jumat (5/4) /ANTARAAltas Maulana/

Celahsumbar.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan penyebab utama terjadinya banjir lahar dingin dari erupsi Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), pada 5 April 2024 lalu.

Ketua Tim Tanggap Darurat Letusan Gunung Marapi PVMBG, Ugan Saing menjelaskan terjadinya banjir lahar dingin ini dalam waktu yang lama, yaitu apabila terjadi hujan di area puncak maupun lereng Gunung Api.

"Meskipun erupsi atau letusan gunung api berhenti sementara. Namun endapan material vulkanik seperti abu, pasir, dan bebatuan, masih terdapat di puncak maupun lereng gunung," kata Ugan di Bukittinggi, Selasa (9/4/2024).

Baca Juga: Pemprov Sumbar Buka Hotline Aduan Masyarakat Selama Libur Lebaran 2024, Apa Saja yang Bisa Diadukan?

Ugan menyampaikan endapan material vulkanik tersebut merupakan hasil erupsi Gunung Marapi sejak letusan utama yang terjadi pada 3 Desember 2023. Pada medio Januari 2024 PVMBG memperkirakan terdapat 500 ribu meter kubik material vulkanik yang menumpuk di sekitar kawah gunung api itu.

Sehingga ketika terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, maka endapan material vulkanik tadi dapat meluas ke sungai-sungai, terutama yang berhulu dari Gunung Marapi.

Baca Juga: Ini 26 Titik Rawan Kemacetan Jalur Mudik di Sumbar Versi Dinas Perhubungan

"Setiap Gunung Marapi erupsi maka akan menghasilkan abu, pasir, lapili, dan bebatuan. Semuanya terakumulasi di puncak dan lereng sehingga bisa menjadi ancaman lahar dingin," ujar Ugan.

Hal tersebut seperti yang terjadi pada Jumat, 5 April 2024 lalu, dimana banjir lahar dingin menghantam sejumlah wilayah di Kabupaten Agam dan Kota Padang Panjang.

Halaman:

Editor: Tommy Adi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah