Celahsumbar.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan kerja sama penting sebagai bagian mitigasi bencana di Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala BNPB Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto mengatakan sistem peringatan tersebut untuk mengukur ketinggian air sebagai peringatan banjir lahar dingin dan tanah longsor di sekitar kawasan Gunung Marapi.
"Segera buat sistem peringatan dini menggunakan kabel untuk mengukur tinggi muka air," kata dia di Padang.
Baca Juga: Temui Komisi V DPR RI, Gubernur Sumbar Mahyeldi Sampaikan Aspirasi Anggaran Rp1,5 T
Suharyanto mengatakan pihaknya akan terus mendorong penguatan sistem peringatan dini bagi masyarakat khususnya yang bermukim tidak jauh dari kaki Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar maupun Kabupaten Agam.
Pembuatan sistem peringatan dini tersebut sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan BMKG pada saat rapat koordinasi kebencanaan. Lembaga itu menekankan pentingnya membangun sistem peringatan dini bencana banjir bandang langsung di masyarakat.
![Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat meninjau lokasi banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (14/5/2024)](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/05/14/2322399191.jpg)
Senada dengan itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan sistem peringatan dini yang selama ini digunakan atau disampaikan instansi yang dipimpinnya, lebih kepada peringatan dini hujan.
"Peringatan dini yang kami sampaikan adalah peringatan dini hujan, dan ini tidak terkait dengan peringatan dini banjir lahar," jelas dia.