PVMBG: Suara Gemuruh dan Dentuman saat Erupsi Marapi Lazim Terjadi, Warga Wajib Lakukan Ini

- 23 Februari 2024, 11:00 WIB
Kondisi erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, teramati pada Sabtu 10 Februari 2024.
Kondisi erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, teramati pada Sabtu 10 Februari 2024. /Marawatalk/IST/

Celahsumbar.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan agar masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan ketika mendengar suara gemuruh dan dentuman di sekitaran puncak Gunung Marapi yang mengalami erupsi.

Ketua Tim Tanggap Darurat Marapi dari PVMBG, Devy Kamil Syahbana, mengatakan erupsi Marapi yang terjadi berbarengan dengan gempa tektonik serta adanya getaran dan semburan api di Kawah Verbeek Gunung Marapi merupakan hal yang lazim.

"Aktivitas Gunung Marapi sampai saat ini masih tinggi didominasi oleh aktivitas erupsi atau yang berupa letusan maupun hembusan," kata Devy, di Bukittinggi, Kamis, 22 Februari 2024.

Ia juga menyampaikan dalam beberapa hari terakhir ini ada fluktuasi tapi dalam tingkatan aktivitas yang tinggi. Pihaknya juga masih mendeteksi adanya gempa yang mengindikasikan pergerakan dari magma di bawah permukaan, sehingga potensi untuk terjadinya erupsi masih sangat memungkinkan.

Baca Juga: Jembatan Penghubung Warga Simaruok ke Pusat Pemerintahan di Bangun Tahun Ini

Devy mengatakan gempa tektonik dengan lokasi berbeda di struktur atau sesar yang berada di sekitar Marapi dan untuk erupsi sifatnya tidak langsung berkaitan satu sama lainnya.

"Namun seperti kita ketahui bahwa aktivitas yang tinggi seperti sekarang ini magma sudah dekat dengan permukaan, sehingga guncangan dari gempa bisa memicu terjadinya erupsi," katanya.

Ia menegaskan yang menentukan tinggi rendahnya aktivitas gunung api ditentukan oleh seberapa aktif pergerakan magma di bawah perut gunung.

"Jadi kalau misalnya masyarakat saat merasakan getaran gempa, kemudian terjadi erupsi, ia adalah dua proses yang boleh jadi berkaitan dalam hal ini, misalnya tektonik yang memicu terjadinya erupsi. Tetapi di sisi lain erupsi yang terjadi bukan energinya datang dari gempa tektonik, tapi dari pergerakan magma itu sendiri yang memang sudah saat ini berada di dekat dengan permukaan," jelasnya.

Baca Juga: Kota Padang Sumbar Siaga Bencana hingga 23 Maret 2024!

Halaman:

Editor: Tommy Adi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah