Serangan Biadab Israel 24 Jam Terakhir di Jalur Gaza, 10 Pembantaian Keluarga Terjadi

3 Maret 2024, 06:00 WIB
Unit militer Israel menembak dari lokasi yang dirahasiakan di dekat perbatasan Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Israel, 6 November 2023. /Reuters/Amir Cohen/

Celahsumbar.com - Setidaknya 92 warga Palestina tewas dan 156 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza. Hal itu dikatakan Kementerian Kesehatan Gaza.

“Pendudukan Israel melakukan 10 pembantaian terhadap sejumlah keluarga di Jalur Gaza, menyebabkan 92 orang mati syahid dan 156 orang terluka selama 24 jam terakhir,” kata kementerian itu dalam pernyataannya.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan, karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” demikian dalam pernyataan itu.

Baca Juga: Israel Serang Warga Palestina saat Menunggu Bantuan Kemanusian, AS Turun Tangan

Israel mengabaikan keputusan sementara Mahkamah Internasional, dengan melanjutkan serangan gencarnya di Jalur Gaza. Untuk diketahui, sedikitnya 30.320 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan 71.533 orang terluka sejak 7 Oktober 2023 lalu. Serangan tersebut masih terus berlanjut hingga sekarang.

Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituntut karena melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sela pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Namun, permusuhan terus berlanjut dan pengiriman bantuan masih belum cukup untuk mengatasi bencana kemanusiaan tersebut.

Baca Juga: Biadab! Benny Gantz Ancam Israel Serang Gaza hingga Masa Depan, Tak Hanya Perbatasan

Bantahan Istana Negara Soal Hubungan Diplomatik dengan Israel

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan pemberitaan sebuah media asing yang menyebut Indonesia memiliki rencana hubungan diplomatik resmi dengan Israel adalah tidak benar.

"Informasi yang disampaikan itu sama sekali tidak benar," kata Ari Dwipayana dalam pesan singkat yang diterima, Kamis, 29 Februari 2024.

Pernyataan Ari itu terkait pemberitaan yang diangkat oleh media Jewish Insider yang berjudul 'Israel, Indonesia were on track to normalize ties before Oct. 7: sources'. Pada berita tersebut, Jewish Insider menyebutkan Indonesia memiliki rencana untuk menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Israel pada Oktober 2023.***

Editor: Widji Ananta

Tags

Terkini

Terpopuler