Jokowi Meradang Kasus Bullying Malah Ditutupi untuk Jaga Nama Baik Sekolah

- 2 Maret 2024, 12:30 WIB
Presiden Jokowi bersiap memberikan keterangan pers usai menghadiri acara silaturahim dengan nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di GOR basket Bekasi, Jawa Barat pada Jumat, 16 Februari 2024.
Presiden Jokowi bersiap memberikan keterangan pers usai menghadiri acara silaturahim dengan nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di GOR basket Bekasi, Jawa Barat pada Jumat, 16 Februari 2024. /Antara/Muhammad Adimaja/

Celahsumbar.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa kasus perundungan yang terjadi di sekolah jangan ditutup-tutupi demi nama baik sekolah, melainkan diselesaikan.

"Biasanya kasus 'bullying' (perundungan) ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki," kata dia dalam sambutan saat membuka Kongres XXIIII PGRI Tahun 2024 seperti disaksikan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (2/3/2024).

Ia menyatakan khawatir atas kasus perundungan, kekerasan, dan pelecehan yang menimpa siswa di sekolah, bahkan ada yang memakan korban jiwa.

Baca Juga: Eks Pimpinan KPK Bersatu Minta Kapolri Segera Tahan Firli Bahuri

Menurut Kepala Negara, kasus perundungan tidak boleh terjadi lagi dan dibiarkan berlarut. Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk belajar, bertanya, berkreasi, bermain, dan bersosialisasi.

"Jangan sampai ada siswa yang takut, ketakutan di sekolah. Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah, dan tidak betah di sekolah," kata Jokowi.

Ilustrasi bullying
Ilustrasi bullying Pixabay

Presiden menaruh harapan besar kepada para guru untuk menjadi ujung tombak dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa.

Ia meminta para guru mengutamakan tindakan pencegahan agar kasus perundungan tidak terjadi. "Utamakan pencegahan, utamakan hak-hak anak-anak kita, utamanya kepada korban jangan sampai kasus 'bullying' ditutup-tutupi, tapi diselesaikan," kata dia.

Halaman:

Editor: Rizki Adidji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah