Celahsumbar.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, akan melancarkan serangan militer ke Rafah di Jalur Gaza selatan, tanpa hiraukan tuntutan kelompok Hamas.
Tuntutan Hamas yakni gencatan senjata dan pertukaran sandera. "Tuntutan Hamas tidak masuk akal. Mereka ingin mencapai satu tujuan, yaitu kekalahan Israel. Jelas kami tidak akan menyetujuinya. Jika Hamas membatalkan tuntutan ini, barulah kami akan bisa melanjutkannya," kata dia.
"Kami harus menghancurkan sebagian besar brigade mereka, dan kami telah membuat kemajuan besar dalam hal ini," lanjut Netanyahu.
Baca Juga: AS Akhirnya Selidiki Penggunaan Fosfor Putih oleh Militer Israel Ketika Serang Gaza
Sebelumnya pada Sabtu (17/ Februari 2024), kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, menekankan bahwa “perlawanan tidak akan sepakat apa pun kecuali penghentian total agresi, penarikan tentara pendudukan dari Jalur Gaza, pencabutan pengepungan yang tidak adil,"
"Serta penyediaan tempat penampungan yang aman dan layak bagi para pengungsi akibat kejahatan pendudukan, kembalinya para pengungsi, terutama ke Jalur Gaza bagian utara, diakhirinya kebijakan kelaparan yang biadab, dan komitmen terhadap rekonstruksi,” tegasnya
"Hamas selalu merespon dengan semangat positif dan bertanggung jawab melalui para mediator untuk menghentikan agresi terhadap rakyat kami, mengakhiri pengepungan yang tidak adil, dan memungkinkan aliran bantuan, tempat tinggal dan rekonstruksi."
Baca Juga: Indonesia Kutuk Serangan Udara Penjajah Israel ke Penampungan Warga Gaza di Rafah
Demo Warga Israel