DPR RI Soroti Kelangkaan dan Harga Meroket, Tuding Gegara Pemerintah Sibuk Bagi-bagi Bansos

- 19 Februari 2024, 08:00 WIB
 Anggota Komisi XI DPR RI Hidayatullah
Anggota Komisi XI DPR RI Hidayatullah /DPR RI/Aaron/

Celahsumbar.com - Anggota Komisi XI DPR RI Hidayatullah menilai kebijakan pemerintah yang melakukan jor-joran bansos beras diduga menjadi salah satu penyebab harga beras mahal dan stok langka di pasaran.

Menurutnya, berdasarkan data BPS, komoditas makanan adalah penyumbang inflasi terbesar. Peranan komoditas makanan mencapai 74,21%, sementara non makanan hanya sebesar 25,75% (Maret 2023).

"Pemerintah harus segera mengatasi, apalagi disinyalir jor-joran bansos beras juga merupakan penyebab beras langka. Terbukti beras produksi Indonesia menjadi yang termahal di antara negara produsen beras,” katanya sebagaimana dikutip dari laman dpr.go.id, Senin (19/2/2024).

Baca Juga: Kata Jokowi, Tidak Ada Bantuan Pangan Beras seperti Indonesia di Negara Lain

Politisi Fraksi PKS itu melanjutkan, faktor harga beras yang tinggi saat ini disebabkan dominansi pasar beras di dalam negeri dikuasai oleh sekelompok konglomerat, yang semestinya dikuasai oleh negara lewat Perum Bulog

“Karena kenaikan harga harga tersebut akan berpotensi menjadi penyumbang inflasi Februari 2024, tentu pemerintah tidak boleh tinggal diam karena yang terdampak adalah rakyat,” katanya.

Harga beras kembali melonjak pada, Jumat (16 Februari 2024). Bahkan, cetak rekor baru lagi, baik untuk jenis premium maupun medium. Harga beras premium naik Rp40 ke Rp15.940 per kg. Sepekan lalu, 9 Februari 2024, harganya masih di Rp15.530 per kg.

Harga beras medium naik Rp20 ke Rp13.970 per kg. Sepekan lalu, harganya masih di Rp13.600 per kg. Harga tersebut adalah rata-rata harian nasional di tingkat pedagang eceran, mengutip Panel Harga Badan Pangan.

Baca Juga: Bulog: Penyaluran Bantuan Pangan Beras Dipastikan Berlanjut 15 Februari 2024

Halaman:

Editor: Widji Ananta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah