Bandara Internasional Minangkabau Dioperasikan Kembali Usai Terdampak Abu Vulkanik Gunung Marapi

- 20 Januari 2024, 15:54 WIB
Bandara Internasional Minangkabau di Provinsi Sumbar
Bandara Internasional Minangkabau di Provinsi Sumbar /

Celahsumbar.com - Operasional Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) kembali dibuka pada Sabtu (20/1/2024), setelah sebelumnya ditutup akibat terdampak abu vulkanik.

"Kemarin (Jumat) BIM sempat ditutup karena terdampak sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi, tetapi pagi ini setelah dilakukan paper test menunjukkan hasil negatif sehingga bandara sudah bisa dibuka kembali," kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, Capt Megi H. Helmiadi di Padang, Sabtu (20/1/2024).

Capt Megi menyampaikan hasil paper test di lapangan pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB menunjukkan hasil negatif. Melalui Notice to Airmen (NOTAM) Nomor B0117/24 NOTAMC B0115/24 yang dikeluarkan AirNav Indonesia, bandara tersebut kembali beroperasi sejak pukul 06.20 WIB.

Baca Juga: Susun RPJP Sumbar 2025-2045, Mahyeldi Tegaskan Industri Halal Akan Disinkronkan

Pihak Otoritas Bandara Wilayah VI Padang akan terus memantau dan melakukan pengawasan terkait perkembangan situasi Gunung Marapi berupa pengamatan lapangan dengan interval satu hingga dua jam sekali di beberapa titik sekitar bandara.

"Monitoring dan pengawasan kami lakukan secara berkala, tentunya dengan berkoordinasi intensif dengan seluruh stakeholder penerbangan untuk memastikan operasional penerbangan di BIM bisa beroperasi dengan memenuhi aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan," ujarnya.

Baca Juga: Pakar Transportasi Sebut Urgensi Jalan Layang Sitinjau Lauik, Wajib Jadi Prioritas

Bahaya abu vulkanik bagi pesawat terbang

Dampak abu vulkanik jika penerbangan tetap dilakukan di tengah sebaran abu vulkanik maka berpotensi masuk ke dalam kabin pesawat. Dampak lainnya, yaitu abu vulkanik dapat menyumbat sistem pemantau kecepatan udara yang merupakan bagian penting ketika terbang dan mendarat.

Selain itu, abu vulkanik juga dapat mengganggu navigasi, sistem elektronik dan merusak fungsi mesin (turbine compressor) pada pesawat sehingga mengurangi efisiensi.

Halaman:

Editor: Tommy Adi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah