Peringatan Keras Iran ke Netanyahu Soal Serangan di Rafah: Tel Aviv Akan Terima Hal Buruk

13 Februari 2024, 13:00 WIB
Menteri Luar Negeri Belarusia Vladimir Makei terlihat selama konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian (tidak digambarkan), di Teheran, Iran 26 Oktober 2022. /WANA (Kantor Berita Asia Barat)/Handout via REUTERS

Celahsumbar.com - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian memperingatkan PM Israel Benjamin Netanyahu terhadap serangan brutal yang dilakukan militer zionis di Rafah, Gaza selatan.

"Memperluas cakupan kejahatan perang dan genosida rezim pendudukan Israel terhadap pengungsi Palestina di Rafah akan berdampak buruk bagi Tel Aviv,” ujar Abdollahian pada platform X.

Netanyahu memerintahkan tentara Israel untuk membuat rencana ganda mengevakuasi warga sipil dari Rafah, daerah yang ditinggal lebih dari 1,4 juta warga yang mengungsi dari perang, serta untuk mengalahkan "batalion Hamas" yang tersisa.

Baca Juga: Biadab! Israel Siapkan Operasi Militer di Rafah, Wilayah Padat Penduduk di Jalur Gaza

Hamas Mengutuk Serangan Israel di Rafah

Pasukan Hamas Foto/Quds Press

Kelompok Palestina Hamas mengatakan, serangan Israel di kota Rafah bagian Selatan Gaza adalah lanjutan tindakan genosida oleh pasukan negara Zionis tersebut. Lebih dari 100 orang tewas akibat serangan Israel di kota Gaza selatan itu.

"Serangan itu menegaskan bahwa pemerintah Netanyahu mengabaikan keputusan Mahkamah Internasional, yang memerintahkan tindakan mendesak untuk menghentikan tindakan yang mengarah ke genosida," kata pemimpin Hamas Azat al-Rashq di Telegram.

Dia mengatakan pemerintah Joe Biden, bersama pemerintahan Benjamin Netanyahu, bertanggung jawab penuh atas pembantaian tersebut. Rashq meminta masyarakat internasional untuk segera menghentikan serangan dan kejahatan Israel terhadap warga sipil.

Baca Juga: PBB Kutuk Keras Serangan Militer Israel yang Menyamar Jadi Perawat RS, 3 Warga Palestina Tewas

Rafah adalah Wilayah Pengungsi Palestina

warga Palestina membawa barang-barang setelah diserang Israel, di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, 9 Februari 2024.

Para warga Palestina telah mengungsi ke Rafah seiring dengan serangan yang terus dilancarkan Israel di seluruh wilayah kantong Palestina itu sejak sejak 7 Oktober. Rentetan pengeboman Israel telah menewaskan sedikitnya 28.340 orang dan menyebabkan kehancuran besar-besaran serta kelangkaan barang kebutuhan.

Perang Israel di Gaza membuat 85 persen penduduk di wilayah itu mengungsi di tengah keterbatasan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong itu rusak atau hancur, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sementara itu, Mahkamah Internasional (ICJ) pada Januari mengeluarkan perintah sementara bagi pemerintah Israel untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah yang menjamin bahwa bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza.***

Editor: Rizki Adidji

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler