Tingkat Bakteri E Coli di Air Pincuran Silangit 6300/250 ml, Ini Pesan Kadinkes Pesisir Selatan Sumbar

- 8 Mei 2024, 18:05 WIB
Ilustrasi bakteri E-coli.
Ilustrasi bakteri E-coli. /Pixabay/we-o_rd35mztf9zmutq68q/

Celahsumbar.com - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, Intan Novia Fatma, menyebutkan pemeriksaan awal terhadap sampel sumber air Pincuran Silangit yang banyak dikonsumsi warga menunjukkan tingkat bakteri Escherichia coli (E coli) mencapai 6300/250 mililiter.

"Tingkat pencemaran bakteri E coli dari sumber air itu sangat tinggi, sehingga bisa menyebabkan perut kram, diare, dan muntah jika tidak dimasak dengan benar sebelum diminum," kata Intan di Painan, Rabu (8/5/2024).

Ia menyebut sampel air juga diambil dari depot air minum dan juga ditemukan terkontaminasi bakteri E coli meskipun dengan tingkat yang lebih rendah, yaitu 400/250 ml.

Baca Juga: ALHAMDULILLAH! Kasus Diare di Pesisir Selatan Melandai, Kadinkes Sumbar Ungkap Ada Pencemaran

"BPOM minggu lalu juga mengambil sampel air, namun hasilnya masih belum keluar," ujarnya.

Ia menyampaikan upaya yang dilakukan Pemkab Pesisir Selatan untuk mengantisipasi agar kasus tersebut tidak terus merebak adalah dengan memberikan sosialisasi tentang pola hidup bersih kepada masyarakat, terutama pentingnya memasak air sebelum dikonsumsi.

Sementara, Kepala Tata Usaha Puskesmas Surantih, Fenny Lukmiarti, menyebut per 7 Mei 2024 telah terjadi penurunan jumlah pasien diare bayi dan balita dari awalnya 36 kasus menjadi 18 kasus. Selain itu masih ada dua anak yang rawat jalan.

Baca Juga: Jalan Nasional Padang-Solok Sudah Bisa Dilalui Pascalongsor di Sitinjau Lauik

Sedangkan untuk pasien rentan lain seperti lansia, masih ada kasus baru yang tercatat.

"Saat ini kami dari puskesmas menurunkan tim untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan sekolah-sekolah tentang pentingnya pola hidup bersih. Mencuci tangan dan merebus air sebelum diminum," kata Fenny.

Ia berharap dengan edukasi tersebut masyarakat bisa lebih paham dan kasus diare di daerah itu bisa terus menurun.***

Editor: Tommy Adi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah