Peringatan Keras Iran ke Netanyahu Soal Serangan di Rafah: Tel Aviv Akan Terima Hal Buruk

- 13 Februari 2024, 13:00 WIB
Menteri Luar Negeri Belarusia Vladimir Makei terlihat selama konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian (tidak digambarkan), di Teheran, Iran 26 Oktober 2022.
Menteri Luar Negeri Belarusia Vladimir Makei terlihat selama konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian (tidak digambarkan), di Teheran, Iran 26 Oktober 2022. /WANA (Kantor Berita Asia Barat)/Handout via REUTERS

Rafah adalah Wilayah Pengungsi Palestina

warga Palestina membawa barang-barang setelah diserang Israel, di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, 9 Februari 2024.
warga Palestina membawa barang-barang setelah diserang Israel, di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, 9 Februari 2024.

Para warga Palestina telah mengungsi ke Rafah seiring dengan serangan yang terus dilancarkan Israel di seluruh wilayah kantong Palestina itu sejak sejak 7 Oktober. Rentetan pengeboman Israel telah menewaskan sedikitnya 28.340 orang dan menyebabkan kehancuran besar-besaran serta kelangkaan barang kebutuhan.

Perang Israel di Gaza membuat 85 persen penduduk di wilayah itu mengungsi di tengah keterbatasan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong itu rusak atau hancur, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sementara itu, Mahkamah Internasional (ICJ) pada Januari mengeluarkan perintah sementara bagi pemerintah Israel untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah yang menjamin bahwa bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza.***

Halaman:

Editor: Rizki Adidji

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah