Celahsumbar.com - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian bertemu dan berunding dengan pemimpin senior kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dan Jihad Islam, dalam kunjungannya ke Beirut.
Pertemuan itu terjadi beberapa jam setelah jeda kemanusiaan selama empat hari yang ditengahi Qatar dan Mesir dikonfirmasi oleh Hamas dan Israel, setelah 46 hari serangan tanpa pandang bulu di Jalur Gaza yang terkepung.
Amir-Abdollahian bertemu Sekretaris Jenderal Jihad Islam Ziyad Nakhaleh dan wakil kepala Hamas Khalil al-Hayya, dan mendiskusikan perkembangan di Gaza serta tentang kesepakatan tersebut.
Baca Juga: MER-C: 3 WNI Relawan dalam Kondisi Sehat dan Selamat, Saat Ini Ada di RS Indonesia Gaza
Setibanya di ibu kota Lebanon, dia mengatakan perlawanan selama enam pekan yang dilakukan kelompok-kelompok Palestina membuktikan bahwa "waktu tidak berpihak kepada Israel."
Masa depan Gaza dan masa depan Palestina, menurut dia, akan ditentukan oleh rakyat Palestina sendiri, menepis spekulasi bahwa Hamas akan tersingkir dari wilayah itu.
Amir-Abdollahian mengatakan dia berada di Beirut untuk berkonsultasi dengan pejabat tinggi Lebanon mengenai "cara memaksimalkan keamanan di kawasan dan cara untuk memulihkan hak-hak rakyat Palestina."