Presiden Jokowi: Jangan Jadikan Hari Kartini Sekadar Seremoni

21 April 2024, 10:09 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Antara/Muhammad Adimaja/

Celahsumbar.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak semua pihak menjadikan Hari Kartini sebagai lambang perjuangan perempuan untuk kepemimpinan dan kekuatan yang dimiliki.

"Marilah kita jadikan Hari Kartini tidak sekadar seremoni, tetapi lambang perjuangan perempuan untuk kepemimpinan dan kekuatan yang mereka miliki," tulis Jokowi dalam deskripsi unggahan di media sosial Instagram @jokowi yang dipantau di Jakarta, Minggu (21/4/2024).

Presiden Joko Widodo mengatakan Hari Kartini adalah peringatan akan perjalanan panjang perempuan dalam menemukan kesetaraan. Kepala Negara mengucapkan Selamat Hari Kartini bagi semua perempuan Indonesia.

Baca Juga: Siap-siap, Kemensos RI Buka 40.839 Formasi CASN Tahun 2024 Ini

 

Dalam unggahannya Presiden menyertakan video proses pembuatan ilustrasi Kartini disertai dengan lagu Ibu Kita Kartini ciptaan Wage Rudolf Supratman.

Hal itu merujuk pada Keputusan Presiden RI Nomor 108 Tahun 1964, yang dikeluarkan Presiden pertama RI Soekarno.

Penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini tanggal 21 April sebagai hari besar yang kemudian dikenal dengan Hari Kartini.

Sosok RA Kartini

Sejarah Hari Kartini dan Kisah Hidup Pahlawan Emansipasi Wanita yang Menginspirasi

Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat lahir 21 April 1879  dan meninggal pada 17 September 1904. Dia adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia yang dilahirkan dalam keluarga bangsawan Jawa di Hindia Belanda (sekarang Indonesia).

Setelah bersekolah di sekolah dasar berbahasa Belanda, ia ingin melanjutkan pendidikan lebih lanjut, tetapi perempuan Jawa saat itu dilarang mengenyam pendidikan tinggi. Ia bertemu dengan berbagai pejabat dan orang berpengaruh, termasuk J.H. Abendanon, yang bertugas melaksanakan Kebijakan Etis Belanda.

Setelah kematiannya, saudara perempuannya melanjutkan pembelaannya untuk mendidik anak perempuan dan perempuan. Surat-surat Kartini diterbitkan di sebuah majalah Belanda dan akhirnya, pada tahun 1911, menjadi karya: Habis Gelap Terbitlah Terang, Kehidupan Perempuan di Desa, dan Surat-Surat Putri Jawa. Ulang tahunnya sekarang dirayakan di Indonesia sebagai Hari Kartini untuk menghormatinya, serta beberapa sekolah dinamai menurut namanya dan sebuah yayasan didirikan atas namanya untuk membiayai pendidikan anak perempuan bangsa Indonesia.***

Editor: Widji Ananta

Tags

Terkini

Terpopuler