Korlantas Porli Terjunkan Drone Canggih Pantau Arus Mudik 2024, Daya Jelajahnya 20 Km

5 April 2024, 07:00 WIB
Drone commond Korlantas Polri untuk pantau arus mudik dan balik Lebaran 2024 /ANTARA/Laily Rahmawaty

Celahsumbar.com - Korlantas Polri menggunakan teknologi pesawat nirawak (drone) untuk memperkuat pengaturan arus lalu lintas saat mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Penggunaan drone commond Korlantas Polri ini diperkenalkan kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga saat meninjau kesiapan pengaturan arus mudik Lebaran 2024 di Command Center KM 29, Cikarang, Jawa Barat, Kamis, 4 Maret 2024.

Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigadir Jenderal Polisi Raden Slamet Santoso mengatakan penggunaan drone commond berdasarkan hasil evaluasi dari Menko PMK dan kementerian lainnya dalam pengaturan arus lalu lintas.

"Sehingga untuk penggunaan drone ini kami baru realisasikan tahun 2024 ini," kata Slamet.

Baca Juga: Mengenal Gruwi dan Grita, Gelang Sakti dari Kemensos untuk Disabilitas

Kemampuan drone commond Korlantas Polri

Drone commond memiliki kemampuan jelajah sampai 20 kilometer (km) dari pangkalan dengan kemampuan memperbesar gambar (zoom) hingga 30 kali.

Pangkalan drone dirancang portabel sehingga bisa berpindah tempat untuk mengoperasikan drone yang bisa mengoptimalkan blank spot (titik buta), mengingat CCTV yang tersebar di sepanjang jalan tol mulai Cikampek Utama sampai Kalikangkung ada setiap 500 meter. Di antara itu ada titik buta, maka drone commond memperkuat di lokasi tersebut.

Penggunaan drone ini membantu petugas Korlantas untuk menganalisis situasi arus lalu lintas dan mengambil kebijakan terkait cara bertindak yang dilakukan.

"Nanti di pangkalan portabel ada sms blast, masyarakat yang melintas mendapat informasi mengenai situasi arus lalu lintas terkini," jelas Slamet.

Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan penggunaan drone commondd untuk menyempurnakan sistem pemantauan tahun lalu, berdasarkan hasil evaluasi titik lemah CCTV yang terpasang antara satu dan lain berjarak 500 meter.

"Sehingga ada wilayah yang blank spot yang tidak ter-cover oleh CCTV yang menyebabkan petugas tidak akurat membuat perhitungan," kata Muhadjir.

Baca Juga: Ini Tujuan Menhub Budi Karya Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terbaru hingga 18 April

Adanya drone commond tersebut maka blank spot itu akan terhubung, sehingga analisa data dikomparasikan antara data CCTV dengan data dari drone.

"Dengan drone commond, apabila terjadi masalah di jalur blank spot bisa dipantau oleh drone dan dicek secara detail dengan kemampuan pembesar gambar 30 kali," ujar Muhadjir.

"Termasuk nanti kalau ada kecelakaan lalu lintas dan mobil mogok, drone bisa digerakkan untuk memberikan informasi cara bertindak seperti apa yang dilakukan," tambahnya.

Slamet mengatakan drone commond yang dioperasikan baru satu unit dan akan dioperasikan sepanjang jalur mudik, terutama di Cikampek-Kalikangkung dan arah Selatan (Bandung).

"Jadi, drone ini mobile, pangkalannya bergerak tidak di satu titik saja. Dengan radius 20 kilometer cukup men-cover," kata Slamet.

Rencananya tahun depan drone commond akan ditambah menjadi lima unit dan dapat disiagakan di Command Center KM29 dan KM188 Cipali.***

Editor: Tommy Adi

Tags

Terkini

Terpopuler