Celahsumbar.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal pembangunan Jokowi Street dan Masjid Jokowi di Abu Dhabi. Menurutnya, pembangunan tersebut menjadi bukti kedekatan antara RI dan Persatuan Emirat Arab (PEA).
Melalui akun Instagram-nya, @jokowi, ia pun menceritakan jika juga terdapat nama jalan dan masjid yang terinspirasi dari PEA, khususnya sosok Sheikh Mohammed bin Zayed.
"Sebegitu akrabnya, di kota Abu Dhabi ada Jokowi Street, di Indonesia ada Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed. Di kota Surakarta berdiri Masjid Agung Sheikh Zayed, dan di Abu Dhabi sudah berdiri pula Masjid Jokowi," tulis Jokowi dalam unggahan media sosial Instagram @jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Beberkan Update Pembangunan Istana Kepresidenan dengan Bilah Garuda
Masjid Joko Widodo (Jokowi) di Abu Dhabi
Masjid Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, resmi dibuka dan menjadi simbol persaudaraan yang kuat antara kedua negara tersebut, kata Duta Besar RI untuk UAE Husin Bagis.
Masjid Presiden Joko Widodo resmi dibuka untuk umum pada 14 Desember 2023. Pembukaan masjid tersebut ditandai dengan kegiatan peresmian di antaranya oleh Menteri Energi dan Infrastruktur UAE Suhail Al Mazroei, Kepala Otoritas Umum untuk Urusan Islam dan Waqaf Omar Habtoor Al-Direi, Dubes RI untuk UAE, dan sejumlah Dubes ASEAN.
"Yang terakhir ini, Masjid Jokowi, baru dibangun tahun 2021, rampung Oktober 2023, dan sekarang sudah dibuka untuk umum," singkat mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Baca Juga: Video Jokowi Jadi Kiper: Dibobol Huber tapi Lakukan 2 Penyelamatan, Skor Imbang 1-1
Masjid Presiden Joko Widodo terletak di area diplomatik Abu Dhabi dan dilalui oleh Jalan Presiden Joko Widodo. Masjid tersebut berdiri di atas tanah dengan luas 3.766 m2 dan dapat menampung hingga 2.500 jamaah.
Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia dan Persatuan Emirat Arab semakin dekat dalam semua bidang. "Indonesia dan Persatuan Emirat Arab sudah menjalin hubungan diplomatik secara resmi semenjak tahun 1976," ujarnya.
"Kedua negara semakin dekat di semua bidang, dari ekonomi, pendidikan, hingga antarpribadi para pemimpin," jelasnya.***