Koalisi PKB dengan Prabowo-Gibran di 20 Oktober, Cak Imin Tanggapi Gaung Presidential Club

- 6 Mei 2024, 10:00 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (tengah) didampingi Ketua DPW PKB Susel Azhar Arsyad (dua kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai menghadiri Ta'arufan sekaligus Pembekalan Cakada di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (5/5/2024)
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (tengah) didampingi Ketua DPW PKB Susel Azhar Arsyad (dua kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai menghadiri Ta'arufan sekaligus Pembekalan Cakada di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (5/5/2024) /ANTARA/Darwin Fatir/

Celahsumbar.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan peluang koalisi ke dalam Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029 setelah tanggal 20 Oktober 2024.

"Masuk Koalisi atau tidak nanti kita lihat di 20 Oktober, di situ akan terlihat koalisi yang sesungguhnya kayak apa," kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Yang penting buat PKB hari ini adalah mengakhiri proses kompetisi Pilpres dan menitipkan agenda-agenda kepada presiden terpilih, supaya agenda perubahan itu terlaksana lah," tutur calon wakil presiden pasangan Anies Baswedan ini kepada awak media.

Baca Juga: Anies Baswedan soal Masa Depan: Menutup Buku dan Istikarah dari Cak Imin

Saat ditanyakan bagaimana hasil pertemuan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto beberapa waktu lalu, apakah akan diakomodasi pada masa pemerintahannya nanti, kata dia, pihaknya sudah memberikan masukan.

"Bagus (penerimaannya) menerima masukan-masukan kita untuk menjadi agenda-agenda nasional," tutur mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ini.

Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo-Gibran
Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo-Gibran

Mengenai rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto akan membuat 'Presidential Club' beranggotakan para mantan presiden yang masih hidup seperti Joko Widodo (Presiden Ke-7), Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden Ke-6) dan Megawati Soekarnoputri (Presiden Ke-5), kata Cak Imin adalah hal baik.

"Ya tentu positif dan itu hendaknya bisa lebih produktif sehingga terjadi keberlanjutan dari pengalaman dan kegagalan. Pengalaman tidak boleh diabaikan, kegagalan jangan diulang, jangan pernah kita terperosok pada lubang yang sama, sehingga di antara pelajaran yang dilalui sudah bisa menjadi modal," tuturnya.

Halaman:

Editor: Rizki Adidji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah