Coba Tebak, Kata Apa yang Paling Banyak Disebutkan oleh Cak Imin dalam Debat Cawapres?

- 23 Desember 2023, 09:00 WIB
Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyampaikan gagasannya saat debat calon wakil presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Debat kedua Pemilu 2024 diikuti tiga cawapres yang mengangkat tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyampaikan gagasannya saat debat calon wakil presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Debat kedua Pemilu 2024 diikuti tiga cawapres yang mengangkat tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan. /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay./ANTARA FOTO

Celahsumbar.com - Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar melakoni debat perdana cawapres dengan lugas dan apik. Ia menggaungkan investasi yang banyak untuk pengembangan ekonomi Indonesia.

Kata investasi juga tercatat sebagai yang paling banyak disebutkan wakil ketua DPR RI itu. Dikutip dari ANTARA, tercatat sebanyak 17 kali kata investasi tersebut keluar dari mulut Muhaimin.

"Kedua, agar investasi bisa masuk untuk kalangan UMKM, kita harus menguatkan kapasitas dan kualitas dan meyakinkan memberikan fasilitas kemampuan pemasaran untuk meyakinkan calon investor," katanya.

Baca Juga: Saat Gibran 'Slepet' Cak Imin Pakai SGIE di Debat Cawapres

Setelah investasi, "slepet" menjadi kata terbanyak kedua yang diucapkan pria yang akrab disapa Cak Imin itu. 12 kali kata itu disebutkannya, layaknya jargon pemersatu pendukung Muhaimin.

Sementara itu, istilah slepetnomics, yang disebut sebagai gagasan ekonomi yang mengutamakan pembangunan adil dan merata usungannya bersama capres Anies Baswedan, diucapkan Muhaimin sebanyak tiga kali saat penyampaian kalimat penutup debat.

Selanjutnya, ia juga menyebut kata "pemerataan" sebanyak delapan kali, "UMKM" atau usaha mikro, kecil, dan menengah sebanyak tujuh kali, dan frasa "utang luar negeri" disebut lima kali selama debat.

Selain itu, dia juga menyebutkan frasa lain dengan jumlah yang rata-rata sama tiga kali, yakni "Ibu Kota Nusantara (IKN)", "pertumbuhan ekonomi", serta "kepemilikan lahan".

Baca Juga: Cak Imin Disindir Gibran: Dulu Dukung IKN, Tapi Sekarang Menolak

Halaman:

Editor: Widji Ananta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah