RANCAK BANA! Naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol Masuk MoW

- 10 Mei 2024, 07:00 WIB
Biodata Tuanku Imam Bonjol, Pahlawan, Ulama, dan Pejuang Indonesia yang Wafat di Pengasingan
Biodata Tuanku Imam Bonjol, Pahlawan, Ulama, dan Pejuang Indonesia yang Wafat di Pengasingan /historyofcirebon

Celahsumbar.com - Naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol ditetapkan sebagai salah satu ingatan dunia untuk Asia dan Pasifik atau Memory of the World (MoW) for Asia and the Pasific.

"Naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol merupakan salah satu catatan autentik yang ditulis oleh pribumi tentang ringkasan sejarah Perang Paderi dan Sumatera Barat pada abad ke-19, " ujar Pustakawan ahli pertama Perpusnas, Aditia Gunawan, di Jakarta, Kamis (9/5/2024).

Naskah yang diusulkan Perpusnas dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) itu terpilih setelah mengikuti proses pemilihan suara dari peserta pertemuan yang mewakili Australia dan Tuvalu, Bangladesh, Tiongkok, Filipina, India, Malaysia, Mongolia, Uzbekistan, dan Vietnam.

Baca Juga: SIAP-SIAP! Trans Padang akan Pakai Bus Listrik yang Ramah Lingkungan

Naskah itu ditulis oleh Naali Sutan Caniago, putra Tuanku Imam Bonjol, semasa pengasingannya di Manado. Naskah itu menceritakan peristiwa sejarah di Minangkabau pada abad ke-19 dan dianggap sebagai autobiografi Melayu pertama dalam pengertian moderen.

Dia menambahkan ada beberapa alasan mengapa naskah itu layak ditetapkan menjadi MoW for Asia and the Pasific. Pertama, naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol merupakan karya perintis, baik dari segi pengaruh dan genre tulisan. Karya tersebut berupa hipogram dengan aktor yang menceritakannya secara langsung.

Sidang penetapan naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol sebagai Memory of the World (MoW) for Asia and the Pasific di Ulaan Baatar, Rabu (8/5/2024)
Sidang penetapan naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol sebagai Memory of the World (MoW) for Asia and the Pasific di Ulaan Baatar, Rabu (8/5/2024)

Kedua, manuskrip itu mempunyai relevansi sejarah yang signifikan pada masa pra-kemerdekaan Indonesia dan menjadi bukti sejarah Minangkabau pada abad ke-19. Ketiga, karya itu menyajikan narasi global pergerakan Islam antara Timur Tengah dan Asia Tenggara pada abad ke-18 hingga abad ke-19.

"Naskah ini menyoroti peran aktif perempuan, sebuah ciri yang didukung oleh latar belakang budaya Minangkabau dengan kekerabatan matrilinealnya," ucapnya.

Halaman:

Editor: Rizki Adidji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah