Celahsumbar.com - Dinas Perikanan Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), siap membangun 'cold storage' atau gudang khusus untuk menyimpan es balok guna memenuhi kebutuhan nelayan untuk mendinginkan ikan hasil tangkapan.
Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat Zulfi Agus mengatakan untuk mengawetkan ikan yang ditangkap, nelayan selama ini selalu membutuhkan es balok dalam jumlah tertentu.
Dari catatan dari kegiatan selama ini, produksi es balok di Pasaman Barat diperkirakan mencapai 4.500 ton per bulannya untuk memenuhi kebutuhan sebagai pendingin ikan tangkapan nelayan di daerah itu.
Produksi 4.500 ton es balok itu berasal dari empat pabrik es yakni tiga unit berada di Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas dan satu lagi di Kecamatan Sasak Ranah Pasisia.
Baca Juga: BRI Komitmen Perangi Fraud Terkait Kasus Penyalahgunaan VOID EDC di Padang
Kebutuhan es balok bagi hasil tangkapan dan kapal nelayan di Pasaman Barat rata-rata 4.000 sampai 5.000 ton per bulannya.
"Berdasarkan jumlah produksi es dengan kebutuhan es, maka ketersediaan es mencukupi bagi hasil tangkapan dan kapal nelayan," ujar Zulfi di Simpang Empat, Senin (19/2/2024).
Menurutnya secara normalnya kondisi es di Pasaman Barat tidak mengalami kendala, tetapi pada bulan-bulan tertentu akan terjadi kekurangan es balok karena banyaknya hasil tangkapan nelayan.
Di lain kesempatan, pabrik es yang ada kewalahan menjual es pada saat hasil tangkapan sedikit dan juga pada saat bulan terang pemakaian es akan jauh menurun.
Baca Juga: Berhasil Turunkan Emisi Karbon, Pemprov Sumbar Terima Dana Hibah Rp53 Miliar
Menyikapi hal itu, Dinas Perikanan Pasaman Barat telah menyediakan cold storage di pelabuhan yang bisa digunakan untuk penyimpanan ikan pada saat hasil tangkapan banyak.