Network
Celahsumbar.com - Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Makhyan Jibril Al Farabi meminta masyarakat untuk mewaspadai gangguan irama jantung atau aritmia.
"Prinsip jantung berdetak ada irama standar, yang berarti listrik jantung dan pompa darahnya bagus. Kalau tidak standar, itu menyebabkan makanan tidak sampai ke tubuh, tidak kuat memompa darah, dan membuat orang menjadi pingsan," katanya dalam gelar wicara terkait penanganan aritmia yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Jibril mengatakan gejala dapat menyerang siapapun dan pada rentang usia berapapun. Bahkan menurutnya, seseorang yang aktif dalam berolahraga seperti atlet sekalipun juga memiliki risiko aritmia.
Baca Juga: Catat! 4 Rekomendasi Penting Hadapi Penyebaran Cacar Monyet dari PB IDI
Dia menyebutkan aritmia disebabkan oleh berbagai macam penyebab, seperti faktor genetik, kekurangan elektrolit, serta konsumsi obat-obatan tertentu yang mempengaruhi kerja jantung.
Untuk itu, Jibril mengimbau masyarakat untuk mengenali risiko penyakit jantung melalui gerakan Meraba Nadi Sendiri atau MeNaRi untuk dapat mengenali kerja jantung masing-masing.
"Supaya kita bisa aware dengan meraba denyut nadi menggunakan jari sendiri, kira-kira detak jantung normal berada pada 60-100 denyut per menit," cetusnya.
Baca Juga: Waspada Rabies Jika Hewan Peliharaan Kamu Sudah Tidak Terlalu Senang dengan Cahaya!
