BNN Amankan 130 kilogram Sabu dari Operasi Laut Interdiksi Terpadu 2023

6 Juni 2023, 16:07 WIB
BNN berhasil mengamankan sebanyak 130 Kg narkotika jenis Sabu dari hasil Operasi Laut Interdiksi Terpadu 2023 /ANTARA/Jessica Wuysang

Celahsumbar.com - Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia menggagalkan 130,97 kilogram sabu atau metamfetamin dari tiga lokasi berbeda di Indonesia.

Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Petrus Reinhard Golose, mengungkapkan Operasi Laut Interdiksi Terpadu Tahun 2023 ini telah berhasil mengungkap peredaran gelap narkotika jaringan internasional dengan barang bukti sebanyak 130,97 kilogram sabu atau metamfetamin.

"Dari tiga lokasi tersebut, BNN mengamankan 11 orang yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Ke-11 orang tersebut hendak menyelundupkan narkotika ke Indonesia melalui Selat Malaka, Sumatera Utara dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur," kata Golose, di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalimantan Barat saat Operasi Laut Interdiksi Terpadu Tahun 2023, Selasa 6 Juni 2023, dilansir Antara.

 

Sebelumnya, BNN menggelar operasi laut interdiksi terpadu tahun 2023 dengan sandi operasi Purnama (Gempur Peredaran Narkoba Bersama).

Baca Juga: Begini Pengamanan Sidang Perdana Kasus Penganiayaan Mario Dandy Terhadap David Ozora

Kegiatan operasi laut interdiksi ini secara resmi dibuka oleh Kepala BNN, Petrus Reinhard Golose, di Pelabuhan Pelindo Sorong, Papua Barat Daya, Selasa 23 Mei lalu.

Golose menjelaskan operasi laut ini melibatkan tim gabungan dari Korpolairud Polri, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub serta Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP.

"Pelaksanaan operasi laut tersebut berlangsung mulai 23 Mei 2023 sampai 6 Juni 2023 dengan lokus kegiatan di Selat Malaka dan Selat Makassar," ujarnya.

Dia menyebut area patroli yang dinilai berpotensi rawan jalur peredaran narkotika, sehingga menjadi target operasi terpadu 2023 meliputi Aceh, Sumut, Riau dan Kepulauan Riau, Laut Sulawesi, Laut Arafuru, dan Kepulauan Seribu.

"Operasi ini tidak lain adalah sebagai upaya untuk mempersempit pergerakkan peredaran narkotika di wilayah yang berpotensi," katanya.

Baca Juga: 1,2 Juta Situs Pornografi Sudah Dibasmi Kominfo, Masih Terus Diburu!

Operasi ini pun memberikan efek preventif dan represif guna mencegah masuknya narkotika atau peredaran narkotika ke wilayah Indonesia.

 

"Kami berupaya menangkap target pelaku penyelundupan atau pengedar narkotika yang ditemukan saat pelaksanaan operasi laut interdiksi terpadu ini," ujarnya.

Golose menyatakan operasi laut terpadu ini sangat penting dilakukan setiap tahun dan berharap operasi ini berjalan dengan baik serta membawa manfaat agar melindungi dan menyelamatkan masyarakat dan generasi bangsa dari penyalahgunaan narkotika.

Armada kapal patroli yang dikerahkan dalam operasi laut tersebut terdiri atas lima unit kapal milik Dirjen Bea dan Cukai, tiga kapal Ditpolairud, tiga kapal KKP dan dua kapal KPLP.

Sementara personel yang terlibat dalam operasi tersebut terdiri atas 43 orang personel BNN RI, 97 orang personel Dirjen Bea dan Cukai, 70 orang personel Ditpolairud, 36 personel KKP dan 26 personel KPLP.***

Editor: Tommy Adi

Tags

Terkini

Terpopuler