Celahsumbar.com - Tentara Israel mulai memperluas serangannya di Rafah, Jalur Gaza selatan, dengan merebut lebih banyak wilayah perbatasan dengan Mesir, atau yang dikenal sebagai Koridor Philadelphia.
Tindakan ini berarti bahwa tentara Israel semakin bergerak maju untuk mengisolasi Gaza dari kontak dengan Mesir, dan pada akhirnya, dengan seluruh dunia.
Tentara Israel memperluas serangannya ke Rafah di tengah penembakan dan pemboman besar-besaran, hingga memaksa ribuan orang meninggalkan Rafah barat menuju Khan Younis dan daerah-daerah di Jalur Gaza tengah.
Baca Juga: PANAS! Iran Gandeng Oman Gempur Rezim Biadab Israel di Jalur Gaza
Sedikitnya 16 warga Palestina tewas dalam pemboman Israel di Rafah pada Senin malam (27 Mei 2024). Serangan Israel saat ini ke Rafah membuat wilayah tersebut hanya berjarak 3 kilometer dari pantai Rafah, dan menempatkan lebih dari dua pertiga wilayah Koridor Philadelphia di bawah kendali Israel.
Koridor Philadelphia, sepanjang 14 kilometer, adalah zona penyangga demiliterisasi yang membentang di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir.
Hal itu ditetapkan dalam perjanjian setelah penandatanganan Perjanjian Camp David tahun 1978 antara Presiden Mesir saat itu, Anwar Sadat, dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin.
Baca Juga: Netanyahu Langsung Panik Usai Mahkamah Internasional Perintahkan Hentikan Bombardir Rafah
Sebelum Israel melancarkan operasi militer ke Rafah pada 6 Mei 2024, koridor tersebut menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina yang meninggalkan wilayah mereka di Jalur Gaza karena serangan gencar Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023.