Dibantu Polsek Matur Agam, BKSDA Sumbar Buru Harimau Sumatera Usai Menyerang

- 5 Mei 2024, 10:30 WIB
Petugas BKSDA Sumbar, Tim Pagari Baringin Kabupaten Agam dan warga memasang kandang jebak untuk mengevakuasi satwa liar beberapa waktu lalu. (ANTARA/Altas Maulana)
Petugas BKSDA Sumbar, Tim Pagari Baringin Kabupaten Agam dan warga memasang kandang jebak untuk mengevakuasi satwa liar beberapa waktu lalu. (ANTARA/Altas Maulana) /

Celahsumbar.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) menurunkan tim untuk menangani konflik satwa liar usai ternak jenis kerbau milik warga di Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam diduga dimangsa harimau sumatera.

Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Rusdiyan P. Ritonga di Lubuk Basung, Sabtu, mengatakan tim diturunkan setelah mendapat informasi dari pemerintah nagari atau desa setempat, Jumat (3 Mei 2024).

"Kita langsung menurunkan tim setelah mendapatkan laporan itu. Penanganan konflik dibantu Polsek Matur, anggota TNI, Pemerintah Nagari Lawang dan Tim Patroli Anak Nagari Baringin Kecamatan Palembayan," paparnya.

Baca Juga: BKSDA Sumbar Beberkan 5 Serangan Harimau Sumatera dan Beruang, Waspada Lokasi Ini

Ia mengatakan tim mencari informasi terkait konflik tersebut dengan pemilik ternak atas nama Amin Suhaimi (54). Setelah itu mencari keberadaan satwa berupa jejak kaki, cakaran dan melakukan pengusiran dengan cara bunyi-bunyian di lokasi tersebut.

"Penanganan konflik kita lakukan beberapa hari ke depan sampai tidak ada lagi ditemukan jejak dari satwa tersebut," tegas Rusdyan.

Ia mengimbau warga untuk mengandangkan ternak saat malam hari, memberikan penerangan di lokasi kandang, ke kebun pada pukul 09.00 sampai 16.00 WIB dan lainnya. "Imbauan itu telah kita sampaikan kepada warga sekitar, sehingga tidak menjadi korban serangan satwa yang dilindungi Undang-Hndang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya itu," katanya.

Baca Juga: Galanggang Arang 2024 Demi Merawat Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto WTBOS

Sementara pemilik ternak Amin Suhaimi mengatakan anak kerbaunya yang berusia dua bulan dimangsa satwa pada Senin (29 April 2024) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, ia mendengar auman dari satwa tersebut dan beberapa detik terdengar suara anak kerbaunya.

"Saya langsung keluar rumah untuk melihat tiga ekor kerbau yang diikat di depan rumah. Namun saya tidak melihat anak kerbau dan langsung memberitahukan pada istri," katanya.

Halaman:

Editor: Widji Ananta

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah