Kota Padang Jadi Tuan Rumah Pelaksanaan HKBN 2024, Gubernur Sumbar Mahyeldi: Potensi Tsunami

- 25 April 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi gempa bumi Tektonik Kapuas Hulu, Kalimantan Barat
Ilustrasi gempa bumi Tektonik Kapuas Hulu, Kalimantan Barat /Dok. BMKG

Celahsumbar.com - Tujuh kabupaten dan kota dengan kawasan pantai di Sumatera Barat (Sumbar) akan mengikuti gladi kebencanaan gempa dan tsunami pada pelaksanaan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024, Jumat (26 April 2024).

"Sumbar memiliki potensi bencana tsunami. Sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan, pada HKBN 2024 yang dipusatkan di Kota Padang akan digelar gladi kebencanaan gempa dan tsunami," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang, Rabu (24/4/2024).

 

Mahyeldi pun menyatakan Sumbar siap melaksanakan HKBN 2024 di Kota Padang. "Secara umum, kita siap menjadi tuan rumah untuk berbagai kegiatan tingkat nasional maupun internasional," katanya.

Baca Juga: Ada Apa antara Kemenkominfo RI dengan Bupati Solok Epyardi Asda

Kalaksa BPBD Sumbar Rudy Rinaldy mengatakan dalam pelaksanaan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024 pada 26 April 2024 rencananya akan dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

"Nantinya plakat tersebut akan ditandatangani oleh Gubernur dan Bapak Kepala BNPB, disaksikan oleh Bapak Menko PMK," katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (@pemprov.sumbarofficial)

 

Ia mengatakan dalam acara itu akan ditandatangani plakat dorongan untuk mereplikasi early warning system (EWS) Inklusi dan Tsunami Safe Zone yang berlaku di Sumbar, untuk diterapkan di daerah lain yg memiliki ancaman serupa dengan Sumbar.

Gedung Padang Youth Centre, rencananya akan menjadi posko utama tempat pemantauan gladi yang berlangsung di 30 titik di seluruh Indonesia.

Gempa M7,6 30 September 2009

Seperti diketahui, Sumbar terakhir dihantam gempa besar dengan magnitudi 7,6 pada 30 September 2009 silam, pada pukul 17.16 WIB. Guncangan gempa ini dirasakan sampai ke Singapura, Malaysia, Thailand, dan bahkan Jakarta dengan intensitas sebesar III MMI di keempat wilayah tersebut.

Gempa tersebut berpusat di Pariaman yang menyebabkan 1100 orang meninggal, 2180 orang mengalami luka, dan 2650 bangunan mengalami kerusakan, mulai dari ringan hingga berat. Gempa tersebut mempunyai kedalaman 71 kilometer.

Sebanyak 1.117 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatra Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.***

Editor: Widji Ananta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah