Celahsumbar.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menegaskan, Pemprov akan membangun cekdam untuk mengantisipasi banjir lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi di Kabupaten Agam dan Kota Padang Panjang, Jumat (5 April 2024) lalu.
Cekdam sendiri adalah salah satu teknik konservasi tanah dan air yang sederhana, namun berguna untuk menampung air hujan yang turun. Dengan demikian dapat menurunkan koefisien aliran permukaan sungai yang selama ini menjadi penyebab banjir.
"Ada 25 sungai yang berhulu dari Gunung Marapi dan ini harus kita sikapi dengan langkah-langkah strategis untuk mencegah banjir lahar dingin," ujar Mahyeldi.
Baca Juga: BPBD Sumbar Ingatan Daerah-daerah Ini Ancaman Hidrometeorologi, Begini Respons Mahyeldi
Politisi PKS itu melanjutkan, cekdam sendiri dibangun untuk meminimalisir agar aliran banjir lahar dingin tidak meluas hingga ke hilir dari 25 sungai yang berhulu dari Gunung Marapi tersebut. Mahyeldi menambahkan, pembangunannya dikerjakan oleh Balai Jalan.
"Kami berencana membangun cekdam sehingga apabila terjadi banjir lahar dingin dan longsor di hulu diharapkan tidak terlalu berimbas ke hilir," ujarnya.
Dampak Banjir Lahar Dingin Menurut PVMBG
Ketua Tim Tanggap Darurat Letusan Gunung Marapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ugan Saing mengingatkan dampak dari banjir lahar dingin terhadap pemukiman masyarakat yang dikategorikan bahaya sekunder.
Campuran akumulasi material vulkanik seperti abu, pasir hingga bebatuan yang berada area puncak dan lereng Gunung Marapi adalah bentuk ancaman tersebut.