Gawat! Ini Wilayah Jaktim dan Jaksel yang Terancam Mengalami Longsor

- 3 Oktober 2023, 07:30 WIB
Ilustrasi DKI Jakarta./
Ilustrasi DKI Jakarta./ /Pexels/Tom Fisk

Celahsumbar.com - Gerakan tanah atau longsor di sejumlah wilayah Jakarta menyita perhatian, khususnya terjadi di Jakarta Timur dan Jakarta Timur. BPBD DKI Jakarta pun melakukan antisipasi menyeluruh.

Disebutkan, BPBD DKI tengah menyusun potensi gerakan tanah berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.

"Wilayah yang berpotensi mengalami pergerakan tanah pada Oktober 2023 adalah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur," kata Kepala BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (2/10/2023).

Baca Juga: BMKG Prediksi Cuaca Panas di RI Berlangsung Hingga Oktober, Masyakarat Diminta Jaga Cairan Tubuh

Wilayah Jakarta Selatan yang berpotensi longsor berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG):

  • Kecamatan Cilandak
  • Jagakarsa
  • Kebayoran Baru
  • Kebayoran Lama
  • Mampang Prapatan
  • Pancoran
  • Pasar Minggu
  • Pesanggrahan

Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berpotensi mengalami gerakan tanah atau longsor pada Oktober 2023
Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berpotensi mengalami gerakan tanah atau longsor pada Oktober 2023

Wilayah Jakarta Selatan yang berpotensi longsor berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG):

  • Cipayung
  • Kramat Jati
  • Pasar Rebo

Baca Juga: Tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung 'WHOOSH' Digratiskan Hingga Pertengahan Oktober 2023

Mengenal Zona Menengah dan Zona Tinggi Longsor di Jakarta

Adapun sebagian wilayah yang berpotensi longsor tersebut berada di zona menengah dan zona tinggi. Apa maksud dari kedua tersebut? Berdasarkan data PVBMG, semua zona itu bergantung dari curah hujan dan perbatasan dengan sungai.

Zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

Halaman:

Editor: Rizki Adidji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah