Bahkan, sambungnya, bisa berlanjut menjadi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), pneumonia, serangan asma, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Selain itu, dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan fungsi paru, munculnya penyakit TBC, asma, PPOK, dan kanker paru.
Baca Juga: Komisi V DPR RI Bentuk Panja Selidiki Polusi Jakarta Pekan Depan!
Kasus ISPA dan Asma pada Remaja
Rata-rata kasus ISPA mulai periode Januari tahun 2023 ini berada di atas 100.000 kasus, padahal tahun-tahun sebelumnya di bawah angka itu. "Jadi ada signifikansi-nya ketika polutan meningkat, ISPA-nya juga rata-rata di atas 100.000 kasus," katanya.
Selain itu juga prevalensi asma pada remaja di Jakarta mencapai 12 persen, padahal di pedesaan hanya sekitar 7 persen. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat untuk selalu memantau kualitas udara.
Selain itu, masyarakat diharapkan mengurangi aktivitas di luar ruangan, serta menghindari aktivitas fisik pada saat kualitas udara buruk, dan apabila harus beraktivitas sebaiknya menggunakan masker.***