Network
Celahsumbar.com - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti angkat bicara soal viral Kristen Muhammadiyah. Ia menegaskan hal itu bukanlah sinkretisme atau aliran baru agama.
"Kristen Muhammadiyah merupakan varian sosiologis yang menggambarkan para pemeluk agama Kristen/Katolik yang bersimpati dan memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah," ungkapnya.
Mu'ti melanjutkan, Kristen Muhammadiyah sejatinya merupakan para simpatisan dari Muhammadiyah yang beragama Kristen.
Baca Juga: Pemetaan Dugaan Aliran Dana Kartel Narkoba ke Pemilu 2024 Pantik Reaksi Parlemen Senayan
"Mereka bukan anggota Muhammadiyah. Mereka tetap sebagai pemeluk Agama Kristen atau Katolik yang teguh menjalankan ajaran agamanya," tegasnya.
"Kristen Muhammadiyah bukanlah sinkretisme agama di mana seseorang mencampuradukkan ajaran Kristen/Katolik dengan Islam (Muhammadiyah)," kata dia.
Ia menerangkan, para Kristen Muhammadiyah ini juga pernah menimba ilmu di lingkungan Muhammadiyah dengan mendapatkan pendidikan agama yang dianut.
"Mereka tetap teguh menjadi pemeluk Kristen/Katolik karena selama belajar di sekolah/lembaga pendidikan Muhammadiyah mendapatkan pendidikan Agama Kristen/Katolik yang diajarkan oleh pendidik Agama Kristen/Katolik sebagaimana diatur UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional," katanya.
Baca Juga: Titik Kumpul: Satu Padang + Trio Timur Kembali Mengocok Perut! Sudah Tau Apa Itu Donek?
Istilah Kristen Muhammadiyah sempat viral di media sosial. Istilah ini muncul setelah Muhammadiyah menerbitkan buku penelitian "Kristen Muhammadiyah: Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan".
Istilah tersebut merujuk pada umat Kristen yang menjadi simpatisan Muhammadiyah dalam gerakan-gerakan keumatan.
Mu'ti menjelaskan Kristen Muhammadiyah bukanlah anggota resmi Muhammadiyah. Mereka tetap berpegang teguh pada nilai-nilai dan keyakinan Kristen.
