Network
Celahsumbar.com - Menjaga kebersihan lingkungan, adalah bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan yang asri dan sehat. Perlunya kesadaran bersama untuk menciptakan lingkungan yang sehat, salah satunya dengan meningkatkan kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.
Terkadang, satu orang yang tidak bertanggung jawab, membuang sampah di tempat yang tidak semestinya. Contoh yang tidak baik ini diikuti oleh orang lain. Sehingga lama kelamaan, semakin banyak orang yang membuang sampah disana dan membuat sampah yang semakin menumpuk.
Beberapa sungai dan pantai di Indonesia pun turut menjadi tempat pembuangan sampah dadakan. Terkadang mereka lupa, selain curah hujan yang tinggi, membuang sampah sembarangan akan merusak aliran sungai, kondisi seperti inilah yang menjadi faktor penyebab terjadinya banjir.
Baca Juga: Mohammad Yamin: Visioner dari Talawi Sumbar, Otak Rodmap Pembangunan Indonesia
Keresahan terkait sampah dan banjir inilah yang mendorong lima sekawan asal bandung membentuk Pandawara Group. Keresahan akibat menjadi korban banjir inilah yang membuat Gilang Rahma, Muchamad Ikhsan, Rifqi Sa’dullah, Rafly Pasya dan Agung Permana untuk turun langsung membersihkan sampah.
Sampah jalanan hingga sampah di sungai telah mereka kumpulkan sejak pertengahan tahun 2022 lalu. Pandawara Group pun tidak ragu untuk melakukan klaim terkait banyaknya sampah yang telah mereka kumpulkan. 27.066 kilogram sampah telah mereka kumpulkan sepanjang 2022.
Hal inilah yang membuat Pandawara Group dinobatkan sebagai TikTok Local Heroes dalam Year on TikTok 2022.
Terupdate, video aksi bersih-bersih sampah yang diunggah PandawaraGroup pada Selasa (23/5/2023) di akun instagram mereka @pandawaragroup.
Secara kolektif, Pandawara Group bersama instansi pemerintahan serta melibatkan dukungan seluruh kalangan masyarakat, melakukan pembersihan sampah yang telah menumpuk di Pantai Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Baca Juga: Terungkap! Ini Perangai Sebenarnya Imam Masjid Indonesia yang Tugas di UEA
Rafly yang merupakan salah satu personil Pandawara Group, menjelaskan bahwa kegiatan pembersihan sampah ini tidak mungkin dilakukan hanya dalam waktu 2 hari.
Penumpukan sampah dan keterbatasan alat menjadi faktor utama lamanya proses pembersihan. Kegiatan pembersihan sampah akan dilanjutkan oleh instansi terkait.
“Pembersihan sampah ini tidak bisa dilakukan dalam waktu 2 hari, karena sisa sampahnya pun tidak bisa dibersihkan dengan alat manual. Maka proses pembersihan selanjutnya kita serahkan kepada pemerintah Kabupaten Pandeglang. Kita lihat 14 hari kedepan, bagaimana hasilnya? Thank you gaiss,” ujar Rafly.
Dua hari yang lalu, Minggu (21/5/2023), Pandawara Group sudah melakukan unggahan video yang menggambarkan penumpukan sampah di Pantai Labuan. Pantai Labuan disebut sebagai pantai terburuk dan terkotor yang ada di Indonesia.
Viralnya video tersebut, membuat Gilang Rahma yang merupakan personil Pandawara Group turut memberikan klarifikasi terkait penyebutan Pantai Labuan sebagai pantai terkotor di Indonesia.
Baca Juga: 14 Orang Korban Penipuan Tiket Konser Coldplay Lapor Ke Bareskrim
“Video kemarin kita itu bukan video hinaan, melainkan video yang mengandung tamparan. Khususnya bagi kita pribadi Pandawara Group, umumnya bagi semua masyarakat, terutama yang ada di daerah Banten,” ujar Gilang yang dikutip dari video yang diunggah pada Selasa (23/5/2023) di akun instagram @pandawaragroup.
Gilang juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam aksi pembersihan sampah di Pantai Labuan.
Aksi yang dilakukan oleh Pandawara Group dibanjiri dukungan warganet,
" Pandawara keceeee," tulis @miiraagustin**
"Kita yang harusnya berterimakasih ke pandawara,"ujar @ratipah_susilawa**
" Ada pemuda seperti ini di seluruh provinsi di Indonesia. Auto bersih seluruh Indonesia," tulis akun @unikinfo_**
"Keren, Pandawara membangunkan semua orang," ujar @superherokebersihan**
