Bangkai Paus Balin Dievakuasi untuk Wisata Edukasi di Museum Satwa Jatim Park 2

18 Mei 2023, 19:48 WIB
Bangkai Paus Balin (Mysticeti) terdampar di Pantai Kejawan Putih Tambak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (16/5/2023). Paus yang ditemukan nelayan sudah dalam keadaan mati itu berukuran panjang sekitar 12 meter. /ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa

Celahsumbar.com - Evakuasi bangkai seekor paus jenis balin yang ditemukan tewas terdampar di kawasan pantai Surabaya dilakukan untuk selanjutnya menjadi bagian dari kelengkapan wisata edukasi.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi tim Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar wilayah kerja Jatim yang mengupayakan agar kerangka ikan paus tersebut dapat direkonstruksi menjadi bagian dari kelengkapan wisata edukasi di Museum Satwa Jatim Park 2 Kota Batu.

"Karena Indonesia hampir 85 persen wilayahnya maritim. Maka edukasi kemaritiman juga menjadi bagian yang sangat penting," kata Khofifah saat mengawal proses evakuasi bangkai paus balin di Surabaya, Kamis, (18/5/2023).

Bangkai paus balin betina berukuran panjang 12 meter dengan berat mencapai 10 ton itu ditemukan nelayan tersangkut di kawasan hutan mangrove Tambakbatu Sukolilo Surabaya pada Minggu dini hari, 14 Mei lalu.

 

Baca Juga: Gerindra Berhentikan Eks Ketua DPRD Bukittinggi Herman Sofyan sebagai Kader

Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) menyebut paus nahas tersebut telah mati sekitar dua atau tiga hari sebelum ditemukan.

Proses evakuasinya ditarik menggunakan tiga unit perahu nelayan dari lokasi awal ditemukan menuju tempat wisata Kenjeran Park Surabaya. Selanjutnya diangkut menggunakan kendaraan alat berat 'crane' menuju Museum Satwa Jatim Park 2 Kota Batu.

Khofifah menjelaskan, sebelum nantinya dipamerkan untuk edukasi wisata di Museum Satwa Jatim Park 2, bangkai paus akan dikuburkan terlebih dahulu minimal selama satu setengah tahun. Kemudian akan diambil kerangkanya dan direkonstruksi menjadi bagian dari kelengkapan wisata edukasi.

"Jadi nanti tim BPBD Jatim akan membantu proses pemakamannya," ujarnya.

Baca Juga: Manchester City Berpeluang Treble Winner, 'Setan Merah' Bukanlah Satu-Satunya

 

Khofifah mengungkapkan, wilayah perairan Jatim kerap menjadi perlintasan kawanan berbagai jenis ikan paus yang hidup di perairan Australia saat bermigrasi menuju India.

Maka menurutnya autopsi oleh tim FKH Unair sangat penting untuk mengungkap bagaimana dalam proses migrasi tersebut ikan paus bisa terdampar di wilayah Jatim.

Hasil autopsi oleh tim FKH Unair sementara mengungkap tidak ada tanda-tanda kekerasan atas kematian paus balin, serta pendengarannya masih terbilang normal.

"Hasil autopsi selengkapnya, salah satunya untuk menjawab bagaimana bisa terdampar dan mati di wilayah Jatim, masih membutuhkan waktu kira-kira selama 12 hari lagi," tutup Khofifah.

Editor: Tommy Adi

Tags

Terkini

Terpopuler