Celahsumbar.com - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menilai saat ini tak lagi relevan untuk mendikotomikan nasionalisme dan agama.
"Tak lagi tepat mendikotomikan nasionalisme dengan agama, agama dengan nasionalisme, karena pada hakikatnya nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang religius," kata Basarah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
"Bung Karno yang oleh sejumlah kalangan disebut sebagai tokoh nasionalis, pada pemikiran dan legasinya justru menunjukkan dimensi keagamaan begitu sangat kuat," ujarnya.
Baca Juga: Prabowo Subianto Kunjungi China 31 Mraret hingga 2 April, Ada Isu Penting yang Dibicarakan
Basarah menjelaskan Bung Karno mempelajari Islam secara mendalam sejak remaja atau tepatnya ketika Sang Proklamator itu dititipkan di rumah tokoh pimpinan islam, Haji Umar Said Tjokroaminoto.
"Di sana lah Bung Karno digembleng ajaran dan pemikiran Islam," ungkap Basarah dalam peringatan Nuzulul Quran yang digelar Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organisasi sayap PDIP, di Masjid At Taufiq, Jakarta.
Bung Karno juga, sambung dia, mengakui Kiai Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah adalah guru utama yang dia ikuti. Lalu, Bung Karno juga pernah berguru dengan Kiai Ahmad Hasan di Bandung.
Baca Juga: BRIN Ingatkan Janji Kampanye Prabowo Subianto 10 Desember 2023 Jika Temui Megawati dan PPP