Khofifah menjelaskan, sebelum nantinya dipamerkan untuk edukasi wisata di Museum Satwa Jatim Park 2, bangkai paus akan dikuburkan terlebih dahulu minimal selama satu setengah tahun. Kemudian akan diambil kerangkanya dan direkonstruksi menjadi bagian dari kelengkapan wisata edukasi.
"Jadi nanti tim BPBD Jatim akan membantu proses pemakamannya," ujarnya.
Baca Juga: Manchester City Berpeluang Treble Winner, 'Setan Merah' Bukanlah Satu-Satunya
Khofifah mengungkapkan, wilayah perairan Jatim kerap menjadi perlintasan kawanan berbagai jenis ikan paus yang hidup di perairan Australia saat bermigrasi menuju India.
Maka menurutnya autopsi oleh tim FKH Unair sangat penting untuk mengungkap bagaimana dalam proses migrasi tersebut ikan paus bisa terdampar di wilayah Jatim.
Hasil autopsi oleh tim FKH Unair sementara mengungkap tidak ada tanda-tanda kekerasan atas kematian paus balin, serta pendengarannya masih terbilang normal.
"Hasil autopsi selengkapnya, salah satunya untuk menjawab bagaimana bisa terdampar dan mati di wilayah Jatim, masih membutuhkan waktu kira-kira selama 12 hari lagi," tutup Khofifah.