Pemkot Solok Rencanakan Bedah Rumah dan Bangun Rusunawa untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

9 Juni 2024, 13:00 WIB
Wali Kota Solok Zul Elfian Umar /Diskominfo Kota Solok

Celahsumbar.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat (Sumbar) mengupayakan program bedah rumah dan rehab rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk 1.350 rumah tidak layak huni (RTLH).

Wali Kota Solok Zul Elfian Umar mengatakan program bedah rumah tersebut untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan rumah yang layak huni.

"Saat ini, jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kota Solok ada lebih kurang 1.350 unit," ujar Zul Elfian di Solok, Sabtu, 8 Juni 2024.

Baca Juga: VIRAL! Oknum Hakim PN Padang Dilaporkan LBH karena Mengancam, KY Buka Suara

Ia melanjutkan kondisi rumah warga tersebut akan berdampak terhadap berbagai sektor lainnya, terutama terkait peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Terkait hal itu, pihaknya sudah menyerahkan proposal kepada Dirjen Perumahan dan Kementerian PUPR. Selain bedah rumah, juga ada rencana pembangunan tower baru Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kota Solok.

Pihaknya juga telah mengusulkan pembangunan rusunawa kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pengajuan pembangunan rusunawa itu untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar bisa menempati hunian murah.

Baca Juga: TEGAS! Gubernur Sumbar Mahyeldi Minta PPDB 2024 Harus Transparan dan Akuntabel

Selain itu, rencana lokasi pembangunannya bersebelahan dengan tower rusunawa MBR yang ada sekarang yaitu di pinggir jalan lingkar utara di Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok.

Zul Elfian juga berharap kepada Dirjen Perumahan terkait sinkronisasi program kementerian dan sharing ide upaya pengelolaan rusunawa dalam pemberdayaan penghuni melalui program kementerian/lembaga lain terhadap para penghuni.

"Kita juga mengharapkan nantinya ada program-program peningkatan keterampilan bagi penghuni rusunawa agar nantinya menjadi individu yang mampu dan bisa keluar dari kesulitan hidup dan hunian masyarakat berpenghasilan rendah," pungkasnya.***

Editor: Tommy Adi

Tags

Terkini

Terpopuler