Celahsumbar.com - Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menyatakan, Presiden Joko Widodo punya hasrat untuk menjodohkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan capres usungan PDIP, Ganjar Pranowo.
Namun, sambung Budi, dalam perkembangannya untuk menyatukan kedua sosok itu seperti dihadapkan pada tembok besar yang menjulang tinggi.
"Terakhir juga bicara dengan presiden, 'gimana, pak?', 'Masih usaha untuk itu (jawab Jokowi)'. Cuma kan makin lama, makin sulit, ya," ungkap Budi seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Lapor Pak! Andre Taulany Buka Warung Kondre
Budi pun tak menampik jika duet Prabowo-Ganjar sangat pas untuk berlaga di pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Idealnya Pak Prabowo dan Pak Ganjar jadi satu (pasang), idealnya nih. Atau enggak Ganjar-Prabowo, Prabowo-Ganjar, idealnya. Cuma kan makin lama makin complicated," paparnya.
Kendati tak bisa bersanding, Budi mengaku tetap santai. Karena semua partai pengusung punya kepentingan masing-masing yang terus diperjuangkan.
"Kalau kenyataannya agak sulit, ya sudah, gitu. Karena kita juga melihat kemungkinan berpisah juga ada. Kemungkinan bersatu juga ada. Jadi dua-duanya, takdir lah yang menentukan seperti apa perpolitikan Indonesia," ucap dia.
Baca Juga: Beraksi Seperti di The Matrix, The Joker Buat Lebron James Berpikir Keras
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden dimulai 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI.
Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.