BKSDA Sumbar Beberkan 5 Serangan Harimau Sumatera dan Beruang, Waspada Lokasi Ini

- 29 April 2024, 07:00 WIB
Petugas BKSDA Sumbar, Tim Pagari Baringin Kabupaten Agam dan warga memasang kandang jebak untuk mengevakuasi satwa liar beberapa waktu lalu. (ANTARA/Altas Maulana)
Petugas BKSDA Sumbar, Tim Pagari Baringin Kabupaten Agam dan warga memasang kandang jebak untuk mengevakuasi satwa liar beberapa waktu lalu. (ANTARA/Altas Maulana) /

Celahsumbar.com - Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) menangani lima konflik antara manusia dengan satwa liar jenis harimau sumatera dan beruang madu di Kabupaten Agam dan Pasaman secara bersamaan dalam satu minggu terakhir.

"Konflik manusia dengan satwa liar itu menelan korban dua ekor kerbau milik warga, ternak madu galo-galo dan rumah warga dirusak," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar Antonius Vevri di Lubuk Basung, yang dikutip dari ANTARA, Senin (29/4/2024).

Ia mengatakan lima konflik itu terjadi di Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, mengakibatkan satu ekor kerbau milik warga setempat dimangsa harimau sumatera dan BKSDA Sumbar telah memasang kandang jebak di lokasi itu.

Baca Juga: PERINGATAN BKSDA kepada Pekerja Kebun di Pasaman Barat usai Harimau Sumatera Tertangkap CCTV

Setelah itu di Aia Taganang, Nagari atau Desa Matur Hilia, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, beruang madu merusak rumah warga dan telah dipasang kandang jebak. Lalu Sianok, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam, beruang madu memakan ternak lebah madu galo-galo milik warga dan juga telah dipasang kandang jebak.

Di Rao, Kabupaten Pasaman harimau sumatera muncul ke permukiman dan telah dilakukan pengusiran dengan bunyi-bunyian beberapa hari, sehingga satwa sudah masuk kembali ke habitatnya, karena tidak ditemukan lagi jejak kaki satwa itu.

Selain itu di Marambuang, Nagari Baringin, Kabupaten Agam, harimau sumatera memangsa anak kerbau milik warga dan telah dipasang kandang jebak. "Konflik terbanyak terjadi di Agam. Penanganan melibatkan Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) dan resor setempat," papar Antonius.

Baca Juga: BKSDA Sumbar Tangkap Harimau Sumatera di Pasaman, Begini Kronologinya

Ia menambahkan penanganan konflik tersebut juga melibatkan Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) dan masyarakat sekitar. BKSDA Sumbar juga memasang kamera jebak di sekitar lokasi pemasangan kandang jebak untuk memantau keberadaan satwa itu.

Halaman:

Editor: Rizki Adidji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x