Network
Celahsumbar.com - Perseteruan Bupati Solok Epyardi Asda dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi memang menjadi pembicaraan di Ranah Minang belakangan ini. Keduanya saling berbalas argumen.
Lantas siapa sebenarnya Epyardi Asda? Ternyata dia pernah viral karena sebuah potongan video di media sosial. Dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar Sumatera Barat, ia membagikan sembako kepada masyarakat.
Epyardi terlihat memarahi petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Solok yang berada di lokasi. Peristiwa itu diketahui terjadi di Jorong Gantiang, Nagari Sirukam, Kabupaten Solok, Sumbar pada 30 April 2020 silam.
Baca Juga: Perseteruan dengan Mahyeldi Berlanjut, Epyardi Asda Didatangi Kemendagri hingga Bicara Etika
Ia mengaku pembagian sembako itu adalah kegiatan rutinnya setiap tahun untuk membayarkan zakat kepada masyarakat. Saat itu ia terbawa emosi karena ia merasa tidak melanggar aturan.
Epyardi menambahkan hari itu adalah hari kesebelas pembagian sementara hari-hari sebelumnya tidak ada pelarangan bahkan dihadiri oleh wakil bupati, kapolsek, dan wali nagari serta mematuhi protokol kesehatan. Atas hal yang telah terjadi, ia mengklarifikasi dan meminta maaf.
Epyardi lahir lahir 11 Maret 1962 di Singkarak, Kabupaten Solok, Sumbar. Ayahnya bernama Asfar Panduko Sutan dan Ibunya bernama Rosida. Dilihat dari laman Wikipedia, dia merupakan pengusaha, politisi PAN dengan segudang pengalaman termasuk di Pemerintahan dan juga Parlemen.
Dia menjabat sebagai anggota DPR selama tiga periode, yaitu periode 2004–2009, periode 2009–2014, dan periode 2014–2018. Ia mewakili Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat I.
