Setelah Erupsi Gunung Marapi, Kabupaten Agam Diterjang Banjir Bandang Paksa Warga Mengungsi

- 10 Desember 2023, 06:00 WIB
Jembatan yang putus akibat banjir bandang di Nagari Pariangan, Tanah Datar, Sumatera Barat, Rabu (6/12/2023)
Jembatan yang putus akibat banjir bandang di Nagari Pariangan, Tanah Datar, Sumatera Barat, Rabu (6/12/2023) /ANTARA/Iggoy el Fitra/

Celahsumbar.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sebanyak 74 warga di Jorong Sungai Rangeh, Nagari Bayua, mengungsi karena terdampak banjir bandang susulan yang melanda daerah itu, Jumat (8/12) malam.

"Ke-73 orang dari 27 kepala keluarga (KK) itu mengungsi ke kantor Wali Nagari atau Desa Bayua, Kecamatan Tanjung Raya," kata Sekretaris BPBD Agam Olkawendi di Lubuk Basung, Sabtu (9/12/2023).

Ia mengatakan BPBD Agam bersama pemerintah nagari telah memberikan selimut dan logistik bagi korban banjir bandang.

Baca Juga: Operasi Pencarian Korban Erupsi Gunung Marapi Ditutup, Wakapolda Sumbar: Seluruh Pendaki Sudah Ditemukan

Saat ini, sebagian warga sudah kembali ke rumah mereka untuk membersihkan material yang mengenai rumahnya. Sedangkan yang lainnya masih bertahan di kantor wali nagari tersebut.

"Banjir bandang ini merupakan susulan dampak curah hujan tinggi yang sebelumnya terjadi (Kamis 7 Desember 2023) malam," katanya.

Material Banjir Kubur Area Sawah Warga

Ia menambahkan material banjir bandang berupa tanah dan batu menimbun sawah milik Mirin (74) yang siap panen, panjang 50 meter, lebar 10 meter atau seluas 50 meter persegi. Selain itu, milik Yulisna (40) dengan panjang 30-50 meter, lebar 7-10 meter dalam kondisi siap untuk dipanen.

Material banjir bandang juga mengenai dinding TK Kembang Melati, yang mengakibatkan dinding jebol dan lumpur masuk ke dalam. "Material merusak bangunan Kantor Guru TK sebanyak dua petak," papar Olkawendi.

Halaman:

Editor: Widji Ananta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah