Atas Nama Polda Metro Jaya, Jenderal Bintang Dua Itu Akhirnya Meminta Maaf

29 Mei 2023, 10:06 WIB
Tersangka kasus penganiayaan Mario Dandy /ANTARA/Reno Esnir/

Celahsumbar.com - Usai viral sebuah video yang memperlihatkan tersangka kasus penganiayaan Mario Dandy Satriyo, Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Kartoyo akhir buka suara dan uncapkan permintaan maaf.

"Saya selaku penanggung jawab dari pada Polda Metro saya minta maaf, dan saya juga perintahkan Kabid Propam untuk memeriksa apakah ada hal-hal yang dilakukan oleh anggota kami secara standar operasi prosedur dilanggar," katanya.

Mantan Wakapolda DIY itu lantas mengucapkan terima kasih kepada seluruh netizen yang telah memberikan masukan kepada Polda Metro Jaya untuk lebih baik ke depannya.

Baca Juga: Denny Indrayana Sebut Sistem Pemilu Kembali ke Proporsional Tertutup, MK Beri Respons

"Yang jelas ini menjadi semacam koreksi bagi Polda Metro Jaya, saya terima dan saya terima kasih kepada netizen yang memberikannya kritikan masukan terhadap penanganan yang seolah-olah seperti privilege (hak istimewa)," paparnya.

Namun ia menegaskan, pihaknya pernah memberikan hak istimewa kepada Mario dalam penanganan kasus penganiayaan terhadap David Ozora.

Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Karyoto

"Saya yakin para penyidik tidak ada yang memberikan pelayanan yang istimewa kepada Mario Dandy," ujar Kartoyo.

"Pertama dari pasal yang diterapkan adalah pasal yang memberatkan yaitu pasal 355 KUHP dimana dia merencanakan adanya penganiayaan berat."

Baca Juga: Lapor Pak! Andre Taulany Buka Warung Kondre

Seperti diketahui, jagad maya heboh setelah video Mario Dandy dengan santai memasangkan kabel ties untuk tersangka. Bahkan terlihat dari video tersebut ada seorang polisi juga yang tengah duduk di dekatnya.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan video itu adalah sebuah editan dari dua kejadian yang berbeda.

"Video tersebut merupakan dua peristiwa yang melalui proses pengeditan digabungkan menjadi satu frame dengan menambahkan teks dan efek latarbelakang suara sehingga menimbulkan persepsi negatif," katanya kala itu.

Editor: Widji Ananta

Tags

Terkini

Terpopuler