Kode Prabowo-Megawati dengan Kata 'Produktif', Tanggal 22 April Bisa Jadi Keramat

19 April 2024, 08:00 WIB
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri pada 2019 lalu /ANTARA/Puspa Perwitasari/

Celahsumbar.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui adanya pembicaraan intensif dengan PDI Perjuangan (PDIP). Hal itu sudah dilakukan usai pelaksanaan Pilpres 14 Februari 2024 lalu.

"Pembicaraannya intensif dan produktif," kata Ahmad Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Muzani mengungkapkan bahwa komunikasi intensif terakhir sebelum Lebaran 2024. Menurut dia, peluang pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terbuka lebar.

Baca Juga: Gerindra: Prabowo Akan Berikan Posisi Terhormat untuk Maruarar Sirait

Dikatakan pula bahwa jadwal pertemuan dua tokoh politik nasional itu sedang disusun, dan kemungkinan usai putusan sidang gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi.

Seperti diketahui, MK akan mengumumkan hasil sengketa PHPU pada Senin (22 April 2024) mendatang. Dengan kata lain, pertemuan Prabowo dengan Megawati bisa dilakukan setelah tanggal keramat tersebut.

Projo: Yang Nggak Mau Bersatu, Silakan

Organisasi Relawan Pro Jokowi (Projo) resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai calon Presiden di Pilpres 2024 mendatang.*

Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menyebut rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri sebagai salah satu peluang untuk merukunkan hubungan di tataran elite politik usai dinamika Pilpres 2024.

"Kita tunggu saja. Namun, yang pasti, prinsip kami adalah bahwa kami mendukung persatuan nasional. Kedua, kalau elite politiknya rukun, senang juga 'kan, rakyat juga senang," kata Budi Arie Setiadi di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Baca Juga: Istana: Silahturahmi Jokowi dan Megawati Lagi Dicarikan Waktu yang Tepat

Budi Arie menginginkan seluruh pihak yang bersengketa pada Pilpres 2024 dapat kembali rukun dan Indonesia kembali solid sebagai negara persatuan. "Kalau yang mau berantem, kalau yang enggak mau bersatu, silakan. Kalau kita mah, maunya Indonesia solid sebagai negara persatuan nasional," tegasnya.

Saat ditanya tentang kemungkinan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan menjembatani pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati, Budi Arie menyebut segala kemungkinan bisa saja terjadi dalam dunia politik.

"Ya, nantilah tunggu, mungkin semua kemungkinan kalau dalam politik tuh tidak ada yang tidak mungkin karena politik itu 'kan the art of possibility," pungkas Budi.***

Editor: Widji Ananta

Tags

Terkini

Terpopuler