Indonesia Sedang Lakukan Tekanan Diplomatik 'Keras' untuk Kemerdekaan Palestina

- 4 Juni 2024, 12:00 WIB
Ratusan jemaah yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pasaman Barat Peduli usai melaksanakan shalat ghaib di Masjid Agung Baitul Ilmi untuk muslim yang menjadi korban di Palestina, Sabtu (18/11/2023)
Ratusan jemaah yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pasaman Barat Peduli usai melaksanakan shalat ghaib di Masjid Agung Baitul Ilmi untuk muslim yang menjadi korban di Palestina, Sabtu (18/11/2023) /ANTARA/Altas Maulana/

Celahsumbar.com - Pemerintah Indonesia melakukan tekanan diplomatik lebih keras sebagai upaya yang konsisten mendorong kemerdekaan Palestina. Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani mengatakan.

"Yang terpenting buat kita saat ini adalah bagaimana kita dapat menjaga konsistensi ini, karena kita juga melihat bangsa Palestina termasuk bangsa yang salah satu yang mendukung kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, dan kita, menurut saya memiliki kepentingan untuk terus mendorong," ujar Abdul.

Abdul mengatakan dalam upaya tersebut, perlu untuk melakukan tekanan diplomatik yang lebih keras, seperti mengimbau dan mendesak agar Israel mematuhi keputusan Mahkamah Internasional (International Court of Justice) untuk menghentikan semua operasinya di Rafah.

Baca Juga: Presiden Israel Isaac Herzog Sambut Baik Gencatan Senjata 3 Fase di Gaza

"Oleh karenanya pada saat yang sama Indonesia bersama negara-negara yang lain akan terus mendesak hewan keamanan agar menegakkan keputusan International Court of Justice tersebut," kata Abdul.

Abdul mengatakan dari berbagai komunikasi yang telah dilakukan, pihak Palestina mengharapkan dukungan yang konsisten dari Pemerintah Indonesia. Ia mengatakan perundingan antara Palestina dan Israel bukan sesuatu yang mudah, di mana pihak ketiga tidak dengan mudahnya dapat melibatkan diri.

Tangkapan layar - Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani dalam diskusi daring "Menakar Dampak Konflik Timur Tengah bagi Indonesia" diikuti di Jakarta, Senin (3/6/2024).
Tangkapan layar - Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani dalam diskusi daring "Menakar Dampak Konflik Timur Tengah bagi Indonesia" diikuti di Jakarta, Senin (3/6/2024).

Jika konflik harus diselesaikan secara bilateral, mediasi akan dilakukan dari pihak Amerika Serikat. Sedangkan dalam beberapa hal, AS tidak selalu menguntungkan kepentingan rakyat Palestina.

"Karena kita ketahui bahwa hampir dari 10 tahun ini perundingan damai sudah tidak pernah terjadi sama sekali, tidak pernah terjadi pembicaraan, dan yang terjadi justru sebaliknya, konflik terutama dalam berapa bulan terakhir," ujar dia.

Halaman:

Editor: Rizki Adidji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah