BMKG Tabur 30 Ton Garam di Sekitaran Gunung Marapi untuk Modifikasi Cuaca

- 25 Mei 2024, 10:00 WIB
Letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat. Sebanyak 77 warga diketahui berada di zona bahaya radius 4,5 kilometer dan segera diungsikan
Letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat. Sebanyak 77 warga diketahui berada di zona bahaya radius 4,5 kilometer dan segera diungsikan /ANTARA/Altas Maulana/

Celahsumbar.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menargetkan sebanyak 30 ton garam ditabur wilayah Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar). Hal itu untuk melakukan modifikasi cuaca.

"Ya, 30 ton penaburan garam karena modifikasi cuaca diteruskan dengan prioritas pada wilayah sekitar Gunung Marapi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto di Jakarta.

Dari 30 ton garam tersebut, kata dia, sebanyak 15 ton telah lebih dulu ditaburkan dalam beberapa kali sortie penerbangan pesawat selama lebih dari sepekan lalu sejak tanggal 15 Mei 2024.

Baca Juga: Saat Gubernur Sumbar Mahyeldi Dibuat Geram Gegara Lembah Anai, Ada Apa?

Kemudian sebanyak 15 ton garam lainnya, lanjut Seto, ditabur ke wilayah sasaran yang sama pada masa operasi modifikasi cuaca sampai tanggal 29 Mei 2024. "Semua sudah disiapkan untuk terus dilakukan sampai tanggal 29 Mei ini," kata Seto.

Ia berharap upaya modifikasi cuaca tersebut bisa berjalan dengan baik dan dapat mengurangi curah hujan di Sumbar, khususnya daerah di sekitar Gunung Marapi yang jadi prioritas.

Sebelumnya berdasarkan analisa tim meteorologi BMKG diketahui hujan berintensitas sedang hingga lebat masih berpotensi melanda daerah tersebut dalam beberapa waktu ke depan antara bulan Mei awal Juni.

Baca Juga: Relokasi Korban Banjir Lahar Dingin Marapi di Tanah Datar Gunakan Lahan Pemerintah Pusat Seluas 10 Ha

Sementara pada saat yang bersamaan peninjauan lapangan yang tim Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG mendapati sebagian besar aliran sungai di Sumbar berhulu dari Gunung Marapi, yang masih menyisakan endapan material vulkanik sekitar satu juta meter kubik.

Halaman:

Editor: Widji Ananta

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah