Network
Celahsumbar.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengumumkan hingga saat ini belum terdapat informasi mengenai adanya warga negara Indonesia (WNI) yang terluka atau meninggal dunia akibat gempa bumi yang melanda Jepang pada Senin, 1 Desember 2024.
“Hingga saat ini otoritas setempat belum menyampaikan data resmi warga menjadi korban. KBRI Tokyo dan KJRI Osaka akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan masyarakat WNI untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha melalui keterangan tertulisnya, Selasa (2/12/2024).
Judha mengatakan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah berhasil menjalin komunikasi dengan simpul-simpul masyarakat Indonesia di wilayah terdampak, antara lain di Noto Peninsula, Ishikawa, dan Niigata.
Baca Juga: Cerita 15 Pendaki Asal Sumut Nekat Naiki Gunung Singgalang, Calo Ilegal Ditangkap
"Dampak yang dialami para WNI bervariasi, tergantung pada lokasi. Terdapat WNI yg mengungsi baik ke lokasi yang disiapkan otoritas setempat maupun ke tempat tinggal sanak keluarga di wilayah yang aman," ujar Judha.
Selain itu, dilaporkan terdapat sekitar 50 WNI wisatawan yang sempat tertahan di Stasiun Gala Yuzawa, Niigata, karena shinkansen sempat berhenti beroperasi.
Baca Juga: Sudah Bisa Dilalui Sistem Buka-Tutup, Begini Kondisi Terkini Jalan Nasional Sumbar-Kerinci
"Namun saat ini dilaporkan bahwa para wisatawan sudah dapat melanjutkan perjalanan dan shinkansen telah beroperasi kembali," kata Judha.
Gempa bermagnitudo 7,6 mengguncang kawasan pantai Laut Jepang pada Senin, 1 Desember 2024, dan menewaskan sedikitnya empat orang dan memicu peringatan tsunami serta kebakaran di pusat Prefektur Ishikawa.
