Berita Hoax Pemilu Menjamur, Kominfo Keluarkan Data Pamungkas

- 27 Oktober 2023, 18:05 WIB
Ilustrasi hoaks dan ujaran kebencian di YouTube menjelang Pemilu 2024.
Ilustrasi hoaks dan ujaran kebencian di YouTube menjelang Pemilu 2024. /Pixabay/muhnaufals

Celahsumbar.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan berita hoax Pemilu 2024 naik hampir 10 kali lipat dalam satu tahun terakhir. Hal ini patut diwaspadai.

"Sepanjang 2022 hanya 10 hoax Pemilu, namun, sepanjang Januari 2023 hingga 26 Oktober 2023 terdapat 98 isu hoax Pemilu. Berarti terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat isu hoaks dibandingkan tahun lalu," kata Menkominfo Budi di Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (27/10/2023).

Dalam data terbaru Kemenkominfo untuk 27 Oktober 2023 sudah ditemukan lagi tambahan sebanyak tiga hoax baru yang menunjukkan bahwa penyebaran hoax terkait Pemilu memang semakin memanas.

Baca Juga: Sandiaga Uno Resmi Jadi Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Siap Ajukan Cuti ke Jokowi?

Penyebaran informasi tidak benar terkait pesta demokrasi lima tahunan itu paling banyak ditemukan melalui media sosial khususnya di Facebook yang merupakan media sosial pertama besutan Meta Group.

"Catatan kami menunjukkan penyebaran hoax dan disinformasi terkait pemilu paling banyak ditemukan di platform Facebook yang Meta kelola. Saat ini kami telah mengajukan take down (penurunan) 454 konten kepada pihak Meta,” ujar Menkominfo.

Meski begitu ditemukan juga hoax terkait Pemilu di media sosial lainnya seperti TikTok, YouTube, SnackVideo, Twitter, dan Instagram. Budi mencontohkan beberapa isu hoax yang telah ditangani Kementerian Kominfo terkait Pemilu di antaranya seperti disinformasi

"Tidak hanya menyasar para bacapres dan bacawapres. Isu hoax dan disinformasi yang kami temukan turut menyasar reputasi KPU dan penyelenggaraan pemilu untuk menimbulkan distrust (ketidakpercayaan) terhadap Pemilu," kata Budi.

Baca Juga: Parpol Pendukung Anies-Cak Imin Lakukan Mobilisasi 100 Ribu Massa di Depok Sabtu Ini

 

Awas Efek Deepfake di Pemilu 2024

Ilustrasi deepfake mengubah wajah dengan AI
Ilustrasi deepfake mengubah wajah dengan AI Towards Data Science

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik di Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengingatkan masyarakat perlu mengantisipasi adanya fenomena deepfake yang bisa mengecoh siapa pun menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Deepfake sendiri merupakan salah satu tipe dari Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang digunakan untuk membuat foto, audio, video hoax yang cukup meyakinkan. Deepfake dibuat menggunakan dua algoritma AI yang saling bertentangan: satunya disebut generator, yang lain disebut diskriminator.

"Ini satu fenomena yang kami khawatirkan jelang pemilu yakni, deepfake," ujar Usman saat pembukaan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema 'Peran Media Pemerintah Dalam Menyukseskan Pemilu Damai 2024' di Jakarta, Kamis (26/10/2023).***

Editor: Rizki Adidji


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah