Sebelumnya, kata Agus, logistik berupa bantuan untuk korban banjir lahar sulit diantar, lantaran akses jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan.
Dengan adanya jembatan ini, diharapkan bantuan logistik ke korban banjir bisa tersalurkan dengan baik. Tidak hanya itu, jembatan ini juga diharapkan dapat dipakai masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari.
Banjir bandang lahar di Gunung Marapi sudah terjadi sejak Sabtu (11 Mei 2024) lalu. Sejak saat itu, pemerintah mulai melakukan proses evakuasi korban hingga pendistribusian bantuan ke beberapa wilayah terdampak, salah satunya kawasan kabupaten Tanah Datar.***