Celahsumbar.com - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Agam Syatria.
Ia menjelaskan, masa tanggap darurat tersebut diperpanjang selama dua pekan ke depan. Hal itu juga dilakukan untuk pemulihan sektor-sektor penting yang terdampak oleh banjir kiriman sungai berhulu Marapi tersebut.
"Masa tanggap darurat sepakat kita perpanjang 14 hari lagi sampai 8 Juni 2024," tegasnya.
Baca Juga: 8 Titik Normalisasi Sungai Dkebut BWS Sumatera V Padang, 2 Agam dan 6 di Tanah Datar
Ia mengatakan keputusan perpanjangan masa tanggap darurat banjir lahar dingin Gunung Marapi dan banjir bandang Gunung Singgalang setelah melalui rapat rapat koordinasi penanganan pengurangan resiko bencana Galodoh (Demolish, Normalisasi DAS, Sabo Dam dan EWS) di Mess Pemkab Agam Belakang Balok, Sabtu (25 Mei 2024).
Rapat itu diikuti langsung oleh Sekda Agam Edi Busti, bersama BNPB dan berbagai unsur lainnya yang telah memberikan masukan untuk perbaikan ke depannya. Pembersihan material dari Gunung Marapi perlu penanganan lebih.
"Warga yang terdampak juga masih membutuhkan bantuan. Kita fokus pemulihan saat perpanjangan masa tanggap darurat ini," pungkasnya.
Baca Juga: Peledakkan Material Gunung Marapi Direncanakan Minggu Depan, Ini Titik yang Difokuskan BNPB
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Budi Perwiranegara menambahkan posko utama tanggap darurat saat ini berada di Kantor Camat Sungai Pua.
Sebelumnya posko utama berada di SDN 08 Simpang Bukik Kecamatan Candung. Posko diharapkan dapat membantu warga yang jelas membutuhkan bantuan pascabanjir lahar dingin Marapi, Sabtu (11 Mei 2024) lalu.