Network
Celahsumbar.com - Kecelakaan lalu lintas tentunya sudah menjadi berita harian yang selalu hadir di tengah masyarakat. Kecelakaan lalu lintas sejatinya merupakan musibah yang tidak dapat dihindari. Namun, semua itu bisa diminamalisir dengan menanamkan dan meningkatkan kesadaran untuk tertib berlalu lintas.
Aksi lawan arah atau melewati jalur yang tidak semestinya, menjadi salah satu penyebab yang kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Begitu banyak pengendara, khususnya pengemudi kendaraan roda dua, yang lebih memilih untuk melawan arah daripada memikirkan keselamatan dirinya dan orang lain. Apapun alasannya, aksi lawan arah tetaplah salah dan tidak bisa dibenarkan.
Banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pelanggar yang melawan arah ini lah yang memantik rasa kemanusiaan Laurend Hutagalung dan Helmi Thepaparock untuk turun ke jalan memberikan edukasi. Kedua konten kreator ini secara konsisten berpindah dari satu tempat ke tempat lain, demi memberikan edukasi tentang larangan dan bahaya melawan arah.
Sebagaimana diketahui, warga sipil berhak menegur pengendara yang melakukan pelanggaran dalam berlalu lintas. Mengacu kepada UU No 22 Nomer 2009 tentang LLAJ Pasal 256 bahwa kita sebagai pengguna jalan dan masyarakat berhak menegur. Setiap warga negara berhak ikut serta dalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan baik secara perorangan maupun kelompok. Dapat memberikan saran,masukan, kritikan dan sebagainya yang berkaitan dengan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan.
Baca Juga: Polda Metro Ungkap Penanganan Terbaru Kasus Dugaan Penipuan Mario Teguh
Teranyar, Laurend Hutagalung dan Helmi Thepaparock melakukan edukasi kepada pengendara yang melakukan aksi melawan arah. Seperti dikutip dari kanal YouTube Laurend Hutagalung @laeku dan kanal YouTube Helmi @ThePapaRock pada Senin (31/7/2023), kedua konten kreator ini kerap dibantu oleh relawan yang tentunya juga merupakan pribadi anti lawan arah, melakukan edukasi di daerah Kebayoran Lama.
Spanduk yang bertuliskan "Stop Lawan Arah" turut dibawa oleh mereka dalam memberikan edukasi. Keterbatasan personil, nyatanya tidak membuat mereka gentar dalam menegakkan kebenaran terkait berlalu lintas. "Berani karena benar" selalu dijadikan landasan bagi mereka dalam memberikan edukasi bagi masyarakat.
