Network
Celahsumbar.com - Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) disebutkan bakal mendapatkan royalti yang menggiurkan dari pembuatan tinta untuk Pemilu Serentak 2024 mendatang.
Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Unand Dr Eng Muhammad Makky mengatakan, inovasi yang lahir dari hasil kerja sama dengan PT Kudo diperkirakan menghasilkan royalti mencapai Rp4 miliar.
"Sekitar 15 hingga 20 persen royalti masuk ke Unand dari harga bruto pengadaan tinta pemilu serentak," cetusnya, Padang, Jumat (27/10/2023).
Baca Juga: Rektor: KPU Gunakan Tinta Pemilu Berbahan Baku Gambir Hasil Inovasi Unand
Makky menjelaskan, tinta pemilu itu memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKD) yang tergolong tinggi yakni mencapai 90 persen. "Jadi, bahan baku dan lain sebagainya 90 persen merupakan buatan dalam negeri," paparnya.
Perbedaan atau selisih harga tersebut dikarenakan 90 persen bahan baku berasal dari dalam negeri, terutama gambir yang dikumpulkan dari petani-petani di Provinsi Sumatera Barat.
Pada saat tender tinta tersebut dilakukan, perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa itu berhasil mendapatkan pengalokasian 60 persen tinta pemilu secara nasional. Selain memiliki TKD yang tinggi, harga tinta pemilu hasil karya inovasi anak bangsa tersebut juga lebih murah jika dibandingkan dengan tinta yang menggunakan bahan baku impor.
Dengan memproduksi tinta pemilu yang menggunakan gambir asal Ranah Minang, Unand bersama pihak terkait secara tidak langsung telah membantu proses hilirisasi tanaman gambir yang selama ini diimpor ke India.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Unand dan KIJ Bikin Tinta untuk Pemilu 2024 dari Bahan Baku Gambir
Dari Gambir Dapatkan Royalti Besar
Dari Unand bekerja sama dengan PT Kudo Indonesia Jaya (KIJ) membuat tinta berbahan baku gambir yang akan digunakan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang. Hal itu adalah sebuah inovasi menarik.
Disebutkan, tinta untuk Pemilu tersebut merupakan yang pertama di Indonesia menggunakan bahan alami dari tumbuhan gambir.
Seperti diketahui, Indonesia adalah negara penghasil gambir terbesar dunia dan menyuplai lebih dari 80 persen kebutuhan pasar global. Sumatera Barat merupakan penghasil gambir terbesar di Indonesia dengan luas lahan 28.016 hektare (Ha), dan jumlah produksi 7.582 ton setiap tahun.***
