Melansir Antara, ada empat pon yang disampaikan UAS dalam ceramahnya agar Kota Bukittinggi dengan Jam Gadangnya menjadi kota yang Baldhatun Tayyibatun Warabbun Gafuur.
Baca Juga: Bayern Munchen Lanjutkan Dominasi, Borussia Dortmund Lanjutkan Mimpi
Pertama, memiliki ulama, majelis ilmu dan juga ninik mamak yang menjaga anak kemenakannya. Kedua, lanjut UAS, suatu nagari yang baik, memiliki pemimpin adil dan amanah.
Ketiga, suatu daerah yang baik memiliki orang kaya yang dermawan. Terakhir alias yang keempat, daerah yang baik diisi oleh perempuan yang baik dan shalehah.
Bukittinggi adalah kota dengan perekonomian terbesar kedua di Provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Sebagai enklave dari Kabupaten Agam, kota ini pernah menjadi ibu kota Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Kota ini juga pernah menjadi ibu kota Provinsi Sumatra dan Provinsi Sumatra Tengah.