Kondisi Terkini Kandungan Gas Beracun Akibat Erupsi Gunung Marapi!

27 Juni 2024, 05:00 WIB
Gunungapi Marapi di Sumatra Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Kamis (30/5/2024) pukul 13.04 WIB. /BNPB/Relawan Penanggulangan Bencana

Celahsumbar.com - Kandungan gas beracun dari erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) diungkapkan oleh Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global atau GAW Bukot Kototabang Sugeng Nugroho.

"Memang ada indikasi peningkatan SO2 saat erupsi pertama 3 Desember 2023 tapi statusnya masih di bawah ambang batas," katanya di Padang, yang dikutip dari ANTARA, Kamis (27/6/2024).

Dia mengatakan dampak buruk dari gas beracun erupsi Gunung Marapi adalah warga yang berada di sekitar lereng gunung aktif tersebut.

Baca Juga: Gunung Marapi Erupsi dengan Amplitudo Getaran Terkuat Selama Bulan Juni Ini

Dampaknya bisa menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. "Yang paling berdampak itu sebenarnya di sekitar lereng Gunung Marapi dan tidak sampai menyebar jauh," kata dia.

Namun, GAW mengakui belum memiliki alat portabel yang bisa dibawa kemana untuk mengukur kadar gas beracun lantaran harganya yang cukup mahal.

"Alat portabel yang baru kita miliki itu lebih kepada pengukuran debu atau partikulat, sementara alat portabel SO2 kita belum punya," tegasnya.

Baca Juga: ALHAMDULILLAH! Internet Gratis di Masjid Padang Panjang Dipuji Tim Asesor Smart City Pusat

Hingga saat ini, kandungan gas beracun dari erupsi Gunung Marapi masih di bawah ambang batas aman.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sendiri telah mengeluarkan rekomendasi agar warga menggunakan masker penutup hidung, mulut dan mata agar terhindar dari paparan SO2 serta gas beracun lainnya.

Sejak erupsi pertama Marapi pada 3 Desember 2023 Stasiun GAW Kototabang mencatat sebaran abu vulkanik maupun SO2 lebih banyak mengarah ke bagian barat yang berimbas pada penutupan aktivitas kebandarudaraan.*** 

Editor: Widji Ananta

Tags

Terkini

Terpopuler