Celahsumbar.com - Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI menyatakan Indonesia harus mencontoh China dalam urusan penyediaan katering bagi jemaah haji. Hal itu disampaikan Anggota Timwas Haji Luluk Nur Hamidah saat meninjau penyedia katering jemaah Haji Indonesia di Mekkah, Arab Saudi.
Negara China mengirimkan empat ribu jemaah haji. Tetapi total kebutuhan pangan mereka wajib didatangkan dari China. Tidak hanya pangannya saja, sambung Luluk, tapi juga para chef-nya langsung.
"Bahkan mereka juga mendatangkan alat-alat dapurnya sendiri, plus tentu chef-nya. Bayangin itu empat ribu jemaah," ujar Luluk, di Katering Al Ahmadi kepada Parlementaria, Makkah, Arab Saudi, Selasa (11/06/2024).
Baca Juga: Timwas Haji DPR RI Beberkan Fakta Mengejutkan Soal Makanan Jamaah Haji, Apa Itu?
Salah satu yang dicek terkait penyediaan katering untuk Jemaah asal Indonesia. Ada dua katering yang disambangi Timwas Haji, yakni Al Ahmadi dan Subul.
Dari dua lokasi katering ini Timwas Haji menemukan, sebagian besar bahan baku yang digunakan masih impor, mulai dari beras, terigu hingga minyak goreng. Menurutnya, bahan langsung dari Indonesia akan lebih tepat.
"Mereka tidak mau kehilangan satu senpun keuntungan dari jemaah yang ke sini (Arab Saudi). Lha kita 241 ribu jemaah (dari Indonesia). Kebayang berapa kebutuhan dan juga apa yang bisa dimasukkan jadi devisa kembali,” ujarnya.
Baca Juga: Selebgram LMN yang Ditangkap di Arab Saudi Jual Visa Haji Ilegal Pakai Facebook
Atas kondisi itu, Luluk menyayangkan kondisi ini. Sebab, menurut dia, Indonesia seharusnya bisa menyuplai bahan baku untuk keperluan katering jemaah haji. Indonesia harus mencontoh Cina yang semua bahan baku untuk katering jemaah hajinya didatangkan dari negaranya.